Di tengah maraknya merek mobil sport yang merilis SUV, Ferrari justru mengambil langkah berani yang berbeda.
5.780km. Itu adalah jarak yang harus saya tempuh dari Jakarta ke Tokyo, Jepang, untuk dapat menjadi saksi hadirnya sebuah karya terbaik yang diklaim menjadi penerus legenda four-seaters dari pabrikan mobil sports Ferrari. Sebuah prestasi yang digadang-gadang telah lama terbentuk sejak kehadiran Ferrari 500 Superfast pada 1964.
Maka tak heran, kalau pagi itu atmosfer penuh semangat baru menyelimuti seluruh tubuh saya. Semangat itu semakin meninggi selaras dengan aktivitas warga setempat yang nampak bergegas, dengan padu padan pakaian terbaiknya, berangkat ke tempat tujuan. Sebuah helikopter pengangkut barang, dan kapal laut penuh kontainer yang bersandar di sisi dermaga, turut mendramatisir suasana. Ya, undangan dari Ferrari Jakarta kali ini memang pantas membangun semangat saya secara berlebih.
Dan benar saja. Di depan tempat perhelatan yang berada di seputaran Tokyo Bay, Jepang, satu unit Ferrari 330GTC yang pertamakali dirilis pada 1966 bersanding indah dengan Ferrari 250 GT Berlinetta Lusso 1963. Keduanya adalah kendaraan ikonik yang turut membangun pondasi nama besar seri four-seaters GT dari keluarga Ferrari.
Mengapa Jepang? Itu pertanyaan besar di kepala saya sejak di Jakarta. Rupanya, tepat lima puluh tahun yang lalu, Ferrari 275 GT Berlinetta adalah mobil Ferrari pertama yang mendarat dan secara resmi terdaftar di negara ini sejak1966. Selain itu, Jepang memang sengaja dipilih sebagai tempat perayaan rekor keberhasilan penjualan Ferrari yang menembus 55% untuk penjualan di wilayah Asia Tenggara. Membuat wilayah ini menjadi pasar Ferrari terbesar mencakup Australia, New Zealand, ASEAN, dan baru-baru ini termasuk pasar Timur Tengah dan India.
Ok. Baru saja saya mencerna alasan tersebut, tiba-tiba raungan suara mesin mobil sport lalu terdengar dari aula utama, menarik perhatian siapa saja yang mendengarnya. Diiringi oleh tarian elegan dari tiga penari silk rope, sang pewaris tahta, Ferrari New GTC4 Lusso, hadir memukau suasana.
Nope! Bukan Ferrari FF Biasa
Ini adalah Ferrari FF! Mungkin kalimat itulah yang pertama terlontar dari mulut Anda. Namun jangan terkecoh, meski sekilas memiliki desain serupa dengan FF – atau juga dikenal dengan Ferrari Four – GTC4 Lusso adalah sebuah konsep kendaraan yang benar-benar baru. Dari sinilah arti nama dari GTC4 atau Grand Turismo Coupé 4, berasal. Setidaknya itu yang dijelaskan oleh Dieter Knechtel, Chief Executive Officer dari Ferrari Far East Hub. “GTC 4 Lusso adalah sebuah seri yang benar-benar baru dari Ferrari,” tegasnya. “Meski terinspirasi dari Ferrari FF, 90 persen dari elemen yang berada di dalamnya adalah baru.”
Dan Dieter tentu benar. Memang, bukan perbedaan yang mudah dikenali oleh mata awam. Namun jika Anda perhatikan secara lebih detil, GTC4 Lusso memiliki desain bodi yang lebih rendah, elegan sekaligus sporti dibandingkan FF. Perubahan desain juga terlihat pada tampilan grill, serta lampu depan dan belakang yang lebih lebar. Demikian pula dengan tampilan ventilasi pada fender, kisi-kisi bodi yang lebih tajam, pengaturan sayap diffuser belakang, dan knalpot baru yang tersemat. Hal itu dimaksudkan untuk memaksimalkan bentuk aerodinamis yang membuatnya layak menyandang gelar sebagai sebuah sport coupe.
Interior yang (Surprisingly) Mewah
Puas melihat perubahan desain, saatnya melihat apa yang terdapat di dalam kabin. Ini adalah salah satu keunggulan yang membuat Chairman Ferrari, Sergio Marchionne, dan CEO, Amedeo Felisa, bangga memamerkan GTC4 Lusso kepada Sebastian Vettel dan Kimi Räikkönen di Villa Erba, di danau Como Lake Como. Seperti FF, mobil ini memiliki konsep empat penumpang. Bedanya, tampilan kabin GTC4 Lusso terlihat lebih istimewa. Rupanya Ferrari mencoba untuk memuaskan dahaga para penikmat driving experience dari Ferrari.
Meski memiliki empat bangku, tentu jangan berharap bangku belakang bakal seluas sedan. Karena nyatanya menang cukup sempit untuk ukuran orang dewasa. Tetapi Ferrari setidaknya mencoba memberikan kenyamanan berkendara dengan balutan kulit nan mewah. Semakin terasa mewah dengan disematkannya layar multimedia berukuran 10,25 inci HD, sebagai navigasi dan entertainment. Tetapi, hei! Kalau Anda berkendara dengan sebuah Ferrari, tentu akan membuat Anda melupakan tampilan TV kecil di depan Anda bukan? Seluruh kelebihan itu memang terpancar dari arti nama Lusso, yang berarti kemewahan, nampaknya berhasil diejawantahkan secara sempurna oleh tim desain Ferrari di Maranello.
Yes! Mesin Lebih Kencang
Terus terang, saya penasaran dengan performa mesin GTC4 Lusso. Maklumlah, bicara performa mesin kendaraan supercar, tentu Ferrari juaranya. Apalagi sejak diperkenalkan pertamakali pada Maret lalu di Geneva Motor Show, Ferrari sudah menjanjikan keandalan performa yang mumpuni.
Lalu, kalau ternyata Ferrari membenamkan mesin sekelas V12 6.262cc dengan tarikan mesin hingga 690hp, alias 40hp lebih besar dibandingkan FF, di GTC4 Lusso, apakah itu sudah cukup menjawab rasa penasaran saya? Jawabnya, iya! Sebab, meski memiliki bodi yang lumayan besar untuk sebuah Ferrari, Anda bisa melesat dari kecepatan 0 hingga 100kpj hanya dalam waktu 3,4 detik. Kecepatan tertingginya? Sekitar 335kpj! Ini jelas melebihi kecepatan sang pendahulunya.
Aman dan Nyaman
Satu kelebihan lain yang bisa Anda dapatkan dari GTC4 Lusso adalah keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. Pasalnya, meski melaju dalam kecepatan tinggi, mobil ini memiliki akurasi dan ketepatan waktu pengereman yang lebih baik dari seri FF, berkat penyempurnaan desain bodi dengan konsep Shooting Brake.
Tak hanya itu, perpaduan teknologi 4RM-S (four wheel drive and four wheel steering) dengan fitur Slip Side Control yang tersemat, menjamin kendaraan stabil melaju di berbagai kondisi jalan. Dengan demikian, Anda bisa berkendara baik di kondisi jalan offroad yang berbatu dan licin, atau melaju di jalanan aspal yang nyaman. Intinya, GTC4 Lusso adalah sebuah kendaraan yang tepat untuk Anda gunakan sehari-hari. Dan ya, Anda berkendara dalam sebuah Ferrari.
“Dengan GTC4 Lusso kami membidik pangsa pasar yang lebih muda. Mereka yang menginginkan berkendara dengan mobil sport sekelas Ferrari, tetapi di sisi lain juga mau membagi perasaan tersebut dengan orang lain. Sebuah pengalaman ekslusif yang berhubungan dengan sensasi dan rasa bangga, yang hanya bisa dirasakan oleh para pengendara Ferrari,” pungkas Dieter. You are so true, Dieter!
Teks: Ferry Ardiansyah