Revolusi Perancis selalu dianggap sebagai simbol terbebasnya masyarakat dari suatu keadaan yang butuh didobrak. Simbol ini menginspirasi Bora Aksu untuk koleksi fall 2021 yang ia sajikan di London Fashion Week. Ia mengajak dunia untuk terbebas dari cekaman pandemi yang berkepanjangan, ia mengajak untuk terus optimis membayangkan bahwa kita semua akan kembali bebas untuk going out. Unsur femininitas pasca French Revolution dari hasil dobrakan citra Marie Antoinette, dibesut kembali oleh Bora Aksu dengan pemikiran saling-silang antara serapan gaya menswear dan boheme. Satu set rancangan preppy, terdiri dari blus putih dan rok mini tailored dilapisi overcoat gembung, rok dan overcoat menggunakan bahan British tweed yang klasik, lalu pada bahu disampirkan cape berbahan transparan warna pink, tepian cape dihiasi dengan lace trim, set rancangan ini unik, menabrakkan British tweed yang maskulin dengan cape pink yang girlie. Bora juga meleburkan pullover knit dengan elemen-elemen frill, selempang dari ide keluarga kerajaan, dan cape transparan. Gaun-gaun Marie Antoinette, berubah menjadi gaun-gaun trapeze, megah tapi simpel, bertumpuk-tumpuk antara chiffon, lace, brocade, dan taffeta, teknik menumpuk dibuat liberal, bebas tapi tetap berstruktur. Koleksi Bora Aksu ini sangat terasa optimis dan fun.
Foto: Chris Yates / Courtesy of Bora Aksu