Tahun 2025 yang merupakan tahun ular dalam kalender Tiongkok, merupakan kesempatan besar untuk Bvlgari mengekspos transformasi salah satu produk ikoniknya, Serpenti. Ini adalah lompatan yang sangat menarik bagi Bvlgari, memadukan makna simbolis ular dengan pembuatan jam yang mutakhir. Fakta bahwa Serpenti, yang dikenal dengan desainnya yang anggun dan terinspirasi dari ular, kini didukung oleh mesin jam otomatis Lady Solotempo BVS100, yang benar-benar mengangkat konsep keseluruhan jam tangan luxury.
Penambahan self winding movement yang dibuat oleh Bvlgari ini, tidak hanya mencerminkan keahlian Bvlgari tetapi juga terkait dengan simbolisme keabadian dan pembaruan ular. Gagasan bahwa jam tangan terus bergerak, seperti sifat siklus ular itu sendiri, terasa puitis.
Self winding automatic movement pada Lady Solotempo BVS100 ini diumpamakan seperti keajaiban rekayasa horologi. Komitmen Bvlgari terhadap presisi dan keanggunan benar-benar terpancar dalam movement jam tangan ini, terutama dengan kombinasi desain yang ringan, kinerja efisien, dan cadangan daya yang cukup besar.
Yang menonjol bagi saya adalah kekompakan movement jam tangan ini sendiri – dengan diameter yang hanya 19 mm dan ketebalan 3,90 mm, movement ini cukup mengesankan karena mampu memberikan cadangan daya yang solid selama 50 jam sekaligus menyesuaikan dengan lekuk tubuh ikonik Serpenti. Hal ini menunjukkan kemampuan Bvlgari dalam memadukan fungsi dengan keindahan, sesuatu yang seringkali lebih sulit dicapai dalam arloji yang lebih kecil dan rumit.
Lady Solotempo BVS100 ini hadir dalam dua variasi jam tangan berbasis Serpenti, Serpenti Seduttori dan Tubogas. Yang masing-masing juga hadir dengan berbagai pilihan warna dan dekorasi berlian. Secara desain, mungkin tidak banyak yang berubah dari visual jam tangan ini, namun dari teknologi movement, ini juga merupakan perayaan jam tangan wanita dengan komplikasi movement yang tinggi dari Bvlgari.