“Hari ini para penyintas bisa menjadi pahlawan bagi para pejuang COVID-19 lainnya, dengan mendornorkan plasma konvalesennya untuk orang lain,” ujar Bapak Airlangga Hartarto yang hadir pada kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI). Dalam kesempatan tersebut Bapak Airlangga juga menyaksikan Ibu Yanti Hartarto yang turut menyumbangkan darah kepada Palang Merah Indonesia. Kegiatan berlangsung di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta. Selain membuka kesempatan penerimaan donor darah, GGDPI kali ini juga menerima donor plasma konvaselen yaitu plasma dari orang yang telah sembuh dari Covid-19. Plasma ini berguna sebagai salah satu metode imunisasi pasif untuk pasien Covid-19 yang sedang dirawat. Ketua Pelaksana GDDPI, Vicky W. Kartiwa mengatakan ada tantangan untuk mendapatkan donor plasma konvaselen ini, “…karena penderita yang telah sembuh umumnya trauma dengan Covid-19, sehingga mereka pun belum tahu apa efeknya jika plasma mereka diambil. Hal ini membuat usaha sosialisasi kami lebih gencar. Alhamdulillah ada saja pendonor plasma konvaselen yang datang, walau begitu buan berarti semua pendonor plasmanya bisa langsung dimanfaatkan, plasma tersebut harus melewati pemeriksaan dan melalui persyaratan-persyaratan sebelum plasma diberikan kepada yang membutuhkan.
GDDPI Di Dukung Oleh Banyak Komunitas
Ketika acara berlangsung, ruang gedung The Tribata yang luas mampu menampung minat masyarakat yang mendonor (terutama pendonor darah regular yang pesertanya lebih banyak), mereka terdiri berbagai lapisan masyarakat, dari mulai pelajar SMA yang pertama kali mendonorkan darah, para wartawan, tantara, angora kepolisian, ibu rumah tangga, dan juga sosialita. Ibu Yanti Hartarto yang juga berperan atas terselenggaranya program ini terlihat senang melihat animo pendonor dan acara yang lancar. “Dari tahun lalu kita sudah sama-sama melakukan ini, untuk tahun ini beberapa komunitas seperti Perempuan Untuk Negeri, Yayasan Batik Indonesia, Perempuan Jenggala, Pertiwi Indonesia, Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia, dan tentu juga Palang Merah Indonesia bergabung menyukseskan terselenggaranya GDDPI ini, sehingga semua terasa mudah,” ujar Ibu Yanti Hartarto. “Kita juga lebih perketat protokol kesehatan, kita sediakan tes antigen untuk kewaspadaan, sehingga semua bisa nyaman.”
Malik, Moza Pramita, dan Yanti Hartarto
Kenyamanan Pendonor Diutamakan Oleh GDDPI
Kenyamanan yang diciptakan membuat pendonor hadir santai di dalam udara yang sejuk. Malik, siswa kelas XI SMA Al Izhar Jakarta, berusia 17 tahun, datang sebagai pendonor muda yang untuk pertama kalinya mendonorkan darah. Walau pengalaman pertama, Malik sudah terbiasa menyaksikan anggota keluarganya mendonorkan darah. “Mungkin nantinya kalau saya tahu ada program donor darah lagi, saya akan ajak teman-teman untuk mendonor,” ujar Malik dengan santai. Pendonor lain bernama Dyandra Malika, dari Fakultas Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung, juga tampak santai mendonorkan darah. Ini pengalaman ke 3 bagi mahasiswi semester 4 yang akrab dipanggil dengan Rara. “Kalau kita sehat, ya sepantasnya kita berbagi. Mungkin saja dikemudian hari nanti gantian kita yang membutuhkan,” ujar Rara selepas klem yang dicabut dari lengan kanannya karena kantong sudah terisi penuh 500ml darah. Seorang Event Organizer bernama Uchy Wulansari juga tampak di area donor, ini kali ke 4 ia mendonorkan daerah, awalnya ia diberitahu teman bahwa donor itu sehat, ia tak merasa ragu walau saat ini sedang suasana pandemic. “Oh, malah selama pandemic ini saya sudah dua kali berdonor darah,” ucapnya sambil tersenyum. Ia tergerak berdonor karena membayangkan kalau satu hari nanti ia atau anggota keluarganya memerlukan darah, Insyaallah akan dimudahkan. Ibu Yanti Hartanto ketika menutup wawancara menyampaikan, “Kita semua ini mempunyai kesadaran diri sendiri bahwa diberi kesehatan sudah Alhamdulillah luar biasa, kalau Tuhan sudah memberi kita kesehatan maka kita harus berpikir untuk sesama.”
Moza Pramita dan Malik
Dyandra Malika
Uchy Wulansari
Dewi Asaad, Deliana, dan Celina, siaga menyambut tamu dan media
Foto: Orie Buchori