Setelah di postpone selama satu tahun lebih, akhirnya Met Gala terjadi juga tahun ini. Yang biasanya diadakan pada hari Minggu pertama di bulan Mei, berubah menjadi bulan September. Acara yang dilakukan untuk benefit Museum Metropolitan di New York ini, tahun ini mengeluarkan tema In America: A Lexicon of Fashion.
Tentu saja tema tersebut mengikuti dengan dress code tamu yang diundang. Mengingat temanya adalah fashion di Amerika, maka interpretasi setiap tamu tentang hal ini akan berbeda-beda. Tapi pasti ada yang dengan cerdas mengaplikasikannya. Bagaimana mereka mengartikan dari tema Met Gala tahun ini ke dalam penampilan? Mari kita lihat beberapa tamu yang datang dengan penampilan terbaik.
Rihanna dan Asap Rocky
Rihanna dan Asap Rocky datang sedikit terlambat, well, it’s better late than never. Apalagi inilah yang termasuk dalam kategori fashionably late. Rihanna mengenakan gaun panjang hitam bervolume dengan drapery pada bagian kerah dan bentuk rok bersiluet duyung dari Balenciaga haute couture. Rihanna mengenakan tutup kepala beanie rajut yang pada bagian dalam dilapis tule halus dengan embellishment kristal. Pada leher Rihanna memakai kalung choker berlian yang tebal dari Bvlgari. Topi rajut beanie adalah salah satu gaya streetwear yang populer di Amerika, dan Rihanna memakainya dengan gaun couture dan kilauan berlian, yang membuat streetwear begitu naik kelas jauh kesan “street” sama sekali. Sementara Asap Rocky mengenakan tuxedo yang dibalut selimut patchwork karya ERL. Yang mana, gaya berselimut ini ternyata salah satu dari gaya Amerika.
Timothée Chalamet
Sekali lagi Timothée Chalamet mampu menguasi area karpet dengan penampilannya. Dan kalau melihat gestur gerak-geriknya, ia memang paham soal fashion dan mix&match pakaian. Lihat saja dari stelan tux karya Haider Ackerman yang begitu luks berwarna putih dengan aksen biru tua pada bagian belakang lapel. Chalamet mengangkat kedua kerah lapel jas pendek tersebut sehingga membuatnya lebih ber-statement dan personal. Yang membuat gayanya cukup “American style” adalah sneakers Converse yang dipakainya dengan cara memakai kaos kaki lebih tinggi dan memasukkan ujung celana ke dalam kaos kaki tersebut. Beruntung, ia memiliki kaki yang jenjang dan terlihat keren dengan gaya seperti ini.
Billie Eilish
Era ke-glamoran Hollywood klasik merupakan inspirasi dari penampilan Billie Eilish. Ia memakai gaun karya Oscar de la Renta dengan ekor yang panjang berwarna peach lembut dengan korset yang membuat dadanya seperti mau tumpah. Yang mana disinilah letak penampilan glamor old Hollywood tersebut, menunjukan lekuk pinggang untuk wanita curvy seperti Billie Eilish. Rambut dibirkan terurai dengan warna pirang ala Marlyn Monroe yang ikonik. How American is that?
Kendall Jenner
Gaun Kendall Jenner dibuat berdasarkan dari salah satu film bintang film Amerika, Audrey Hepburn, My Fair Lady. Dalam film itu, Audrey yang berperan sebagai Eliza Doolittle mengenakan gaun terusan putih bersiluet empire karya Hubert de Givenchy. Dan dibuat ulanglah gaun tersebut oleh Matthew M. Williams, direktur kreatif Givenchy saat ini. Interpretasi baru ini dibuat dengan siluet yang berbeda dan lebih banyak embellishment, pada bagian bahu diganti dengan hardwere dan kristal, begitu juga dengan garis-garis yang dulunya adalah pleats, diganti dengan dengan barisan kristal.
Simu Liu
Kalau melihat Simu Liu dengan stelan tux putih – hitam ini, maka akan terbayang film Great Gatsby. Tokoh Gatsby merupakan pria Amerika yang memiliki selera tinggi dalam gaya hidup termasuk dalam berpakaian. Simu Liu yang membintangi film Shang-Chi, film superhero Marvel, mengenakan stelan tux Fendi yang tidak bisa disini. Lihat saja bentuk lapelnya yang agak turun dari bentuk lapel jas kebanyakan, kemudian pada bagian tepi terdapat lining hitam, termasuk kemeja putih pada dalaman. Dengan begitu, dasi (kup-kupu) tidak diharuskan untuk stelan ini, karena lining hitam tersebut sudah cukup berbicara.
Foto : Getty Images