Kalian harus membaca tulisan ini untuk mengetahui betapa cemerlangnya Pierre Hardy, betapa ia telah menjadi Creative Director lini perhiasan Hermès sejak tahun 2001. Kalian pasti tahu, ketika mengenakan perhiasan di bawah cahaya terang, selalu ada bayangan di bawah perhiasan yang menempel di kulit, bayangan yang abu-abu, dan hitam apabila cahaya semakin terang. Nah, Pierre Hardy tidak menyia-nyiakan kenyataan visual tersebut, ia mengangkat bayangan itu menjadi nyata, ia membuat perhiasan lengkap dengan siluet proyeksi bayangannya. Misalnya, satu liontin berlian berbentuk air mata, langsung dilengkapi dengan bayangannya yang terbuat dari bahan titanium hitam. Ada juga kalung dengan deretan berlian, juga dilengkapi dengan deretan bayangan. Oh Pierre, engkau pintar sekali! Penggemar perhiasan kini bisa menggengam perhiasan sekalian bersama bayangannya. Proyeksi bayangan juga membuat batu berlian menjadi semakin bersinar. Nama seri koleksi perhiasan ini adalah LES JEUX DE L’OMBRE, atau Bermain Bayangan. Pierre hanya membuat dalam jumlah 53 perhiasan saja, kini sedang dipaparkan di butik Hermès di jalan Faubourg Saint-Honore No 24, Paris. Allez, allez, allez…
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.