Bila ada yang mengingat koleksi Alexander McQueen semasa masih hidup, seperti koleksi spring/ summer 2010. Koleksi Plato Atlantis yang mengegerkan pekan mode saat itu dengan motif kulit ular dan sepatu Armadillo yang legendaris, belum lagi konsep show yang penuh dengan teknologi digital mutakhir.
Motif-motif tersebut seperti lahir kembali pada koleksi fall/ winter 2018 ini. Namun dengan transformasi yang lebih modern dengan sedikit warna dan lebih tenang, tapi tetap bila dilihat pada koleksi ini, akan mengingatkan koleksi Plato Atlantis 2010. Kemudian motif bordir burung bangau yang pernah ada pada koleksi fall/ winter 2009.
Kekuatan McQueen yang terletak pada teknik tailoring, Sarah Burton menyadari benar akan hal itu, hadir mendominasi disini. Power suit dengan peak lapel yang dibuat berlapis dan regular, double breast jacket dan jaket kulit yang maskulin, semuanya mencerminkan penampilan yang cenderung powerful. Jacket suit dengan pinggang yang tegas dan bahu yang lebar dan tebal membuat koleksi ini terlihat sedikit bersiluet 80-an. Bahkan salah satu suit ditambahkan dengan sayap dengan warna kontras pada bagian bahu.
Korset kulit yang terlihat seperti “wanita pengatur” atau berkuasa dipakai dengan gaun-gaun bermotif Atlantis. Untuk pertama kalinya disini, Alexander McQueen menggunakan model berukuran plus size dan ini untuk menunjukan bahwa koleksi ini pantas untuk segala ukuran tubuh.
Boots dua warna, stiletto hingga sneakers menemani koleksi feminin-maskulin ini. Namun boots dengan hak tinggi tetap akan memberikan tampilan feminin yang eternal. Tas tangan atau clutch, hadir dengan tali rantai. Tas-tas besar dibuat berbentuk silinder yang talinya terletak di tengah dan dibawa dengan cara ditarik keatas lewat sebuah gelang.
Mungkin ini adalah koleksi kerinduan Sarah Burton untuk almarhum bos nya. Koleksi yang menggunakan arsip McQueen ini merupakan pengobat rindu dan bukti bahwa Sarah memiliki pikiran yang hampir sama dengan Alexander McQueen.
Foto Indigital.tv