Musim dingin datang dan pergi, demikian juga berbagai coat dari rumah-rumah mode, mereka datang dan pergi, hilang bersama trend. Namun ada satu jenama yang sudah membuat coat sejak 70 tahun yang lalu, coat yang tak lekang dimakan trend, dia seperti bertahan sepanjang masa, timeless, dan sudah menjadi ikonik. Jenama tersebut adalah Max Mara, dengan coat yang berkisar di warna-warna krem Camel. Kalau kita membuka lagi arsip Max Mara, coat ikonik mereka bukan hanya satu, melainkan empat coat, mereka adalah 101801 coat, Manuela coat, Ludmilla coat, dan Teddy coat. Saking timeless nya, coat Max Mara bisa membungkus badan yang berpakaian dalam karakter apa pun, mau yang berkarakter boyish, formal, street look, atau feminine. Kemudian trend gaya berpakaian apa pun, rock, preppy, lady like, atau retro, semua bisa terbungkus apik lebur dalam coat Max Mara.
Karakter setiap individu sangat diutamakan oleh Max Mara.
Untuk mempertegas kemampuan inklusivitas dan universalitas coat Max Mara, saat ini dibuatlah kampanye baru yang fokus untuk merayakan keragaman. Lalu dipilihlah empat model tenar yang memang selalu tampil di pentas runway pada musim-musim fashion week beberapa tahun belakangan ini. Mereka adalah Quinn Mora yang relax mewakili 101801 coat, Sora Choi yang oriental mewakili Manuela coat, Malgosia Bela yang elegan mewakili Ludmilla coat, dan Anok Yai yang hip hop mewakili Teddy coat. Coba perhatikan, betapa semua coat tidak mematikan karakter para sosok tersebut, mereka tetap menjadi diri sendiri walau berbalut coat yang begitu ikonik. Sebenarnya nilai-nilai dan semangat ini bukan saja terdapat pada coat Max Mara, melainkan juga sudah menjadi bagian dari semua rancangan dan elemen-elemen pakaian Max Mara.
