Walau pun tengah berada di pekan mode Ready-to-Wear di New York Fashion Week, Christian Siriano tidak menghalangi imajinasinya untuk menciptakan koleksi yang bergetar couture. Ia menyajikan gaun-gaun gala, ball gown, yang berhiaskan bebungaan, baik itu berupa korsase, motif, hingga permainan drapery. “We’re calling it Audrey Hepburn’s rose garden, but at midnight or 2 a.m. So it’s a little darker, a little sexier,” ujar Siriano kepada Vogue. Layaknya taman bunga di malam hari, bebungaan begitu mekar disinari rembulan, tetapi warnanya meredup misterius, walau siluet mereka tetap megar kesana kemari. Satu setelan jaket dan celana berbahan motif floral warna lavender gelap, dihibahi dengan deretan bunga besar di pundak, pangkal lengan, pinggul, dan bergerombol di atas topi. Ada juga rupa bunga yang hanya dalam motif lace hitam, menjadi bagian dari gaun malam dengan rok gembung di pinggang dan mekar pada sambungan di lutut. Beberapa rancangan dilindungi dengan coat berbahan faux fur untuk rasa nyaman berada di ‘taman’ sampai tengah malam. Tampaknya Christian Siriano terus mengejar level couturier Eropa untuk ditancapkan di New York, menyusul keberadaan jenama Oscar de la Renta, dan Carolina Herrera.
Foto: Filippo Fior / Gorunway.com