Melihat Chanel koleksi haute couture spring 2023, seperti melihat hantaran getar frekuensi Gen Z yang berada di dalam K-Pop universe, terutama kalau baru-baru ini mulai tersengat dengan melesatnya girl group; NewJeans. Mereka junior nya Blackpink, baru saja merilis debut lagu berjudul ‘Ditto’ dan langsung melesat ke dalam Billboard 100 pekan ini. Di dalam musik video (yang sudah ditonton lebih dari 23 juta kali di Youtube), mereka mengenakan formal wear alias seragam sekolah, setelan jas dan rok mini pleated. Ya kan, senafas dengan mood rancangan koleksi Chanel terbaru ini. Muda dan berwibawa. Di sisi lain, belum pernah Chanel menebarkan koleksi haute couture yang sangat berjiwa belia seperti ini, apalagi Chanel identik dengan bahan tweed dan teknik tailoring yang serius. Langkah ini sangat perlu untuk menepis anggapan bahwa haute couture hanya untuk senior lady, anggapan yang tentunya menghalangi kemungkinan para remaja belia membalut diri dengan haute couture. Presentasi koleksi ini dikemas dalam setting yang riang ala playground, para model berjalan di antara karakter-karakter fauna seperti burung, gajah, kuda, unta, dan anjing yang didesain surreal oleh seniman Xavier Veilhan. Masing-masing karakter berukuran sangat besar, dengan sirip-sirip bertumpuk yang unik menggemaskan. Creative director Virginie Viard mengatakan pada siaran pers bahwa semua detail yang terdapat pada bagian luar badan fauna dikembangkan dari khasanah embroidery yang pernah ada di dalam arsip Chanel.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.