Kedutaan Irlandia di Indonesia dan Jakarta Land, bekerja sama dengan ISA Art and Design, mempersembahkan pameran seni “Ireland’s Eye”, menampilkan karya enam seniman pendatang baru lulusan program pascasarjana Seni Rupa di dua universitas di Dublin, Irlandia. Karya-karya seni mereka dipamerkan di World Trade Center 2 Jakarta dari 17 Maret hingga 17 Juni 2022. Keenam seniman tersebut adalah Anishta Chooramun, Jamie Cross, Louis Haugh, Vanessa Jones, Bara Palcik, dan Ciara Roche yang masing-masing aslinya berasal dari Mauritius, Cavan, Dublin, Tennessee, Republik Ceko, dan Wexford. Keenamnya menampilkan pertanyaan-pertanyaan tentang individualitas, globalisasi, sejarah dan identitas serta bagaimana seniman menciptakan karya-karya tentang mereka dan tempat yang selama ini mereka sebut ‘rumah’ di abad ke-21. Menggunakan pendekatan yang beragam, enam artis bertalenta tersebut bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan fundamental yang kerap kita hadapi; umpamanya apa yang mendefinisikan identitas individu dan kolektif kita; atau apakah kenangan masa kecil, benda- benda dari masa lalu, jenis kelamin, cara didik orang tua, atau keberadaan tempat dan rumah membentuk diri kita. Dalam pameran ini, keenamnya mengeksplorasi cara manusia merepresentasikan dirinya di dalam sebuah tempat seperti Irlandia.
Potret yang tenang dan damai dari Irlandia
Apa yang terungkap dari Ireland’s Eye ini? Setelah diperhatikan satu per satu tergambarkanlah potret kehidupan di Irlandia yang stabil, tenang, damai, minim kontradiksi (baik warna atau juga hidup), dan cenderung sepi, sehingga bagi kita yang hidup di Asia, di negeri-negeri yang penuh drama sehari-hari, karya-karya yang dipamerkan ini kurang membangkitkan rasa. Mata kita sudah terbiasa melihat bagaimana seniman dari Indonesia, India, China, Filipina, dan lain-lain, memotret drama kehidupan, penuh sayatan dan tekstur emosional. Namun karya-karya dari Irlandia ini sangat baik untuk menghiasi interior, mereka membawa rasa ‘dingin’, tidak begitu merampok perhatian, sehingga bagi yang berhati damai mereka layak untuk diajak berdampingan dalam satu ruangan di waktu yang panjang. Pameran seni ini dikurasi oleh Mark Joyce (@mark_joyce_) dari Institute of Art, Design and Technology dan Dr. Sarah Durcan (@durcansarah) dari National College of Art and Design, Dublin.