Perjalanan hari kedua yang berakhir di Solo, masih dengan Mercedes Benz E 200, berakhir di hotel Alila Solo. Hotel yang juga kental dengan kearifan lokal bernuansa modern minimalis dan kontemporer. Dan Solo, merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang masih kental dengan nuansa budaya pada setiap aspek kehidupan masyarakatnya. Dan ini, merupakan nilai yang juga dianut oleh Mercedes Benz, menjunjung tinggi nilai-nilai warisan Mercedes Benz dari pendirinya.
Hari terakhir di Solo ini adalah hari yang cukup panjang, karena perjalanan akan berakhir di Jakarta. Tapi dengan rute melewati kota Semarang dan makan siang di area kota tua Semarang. Hari ini saya menyetir Mercedes E 300 AMG Line yang merupakan seri E Class dengan performa AMG. Yang mana, kekuatan mobil ini ada pada kekuatan dorongan mesin serta beberapa sentuhan desain AMG pada exterior dan interior. Secara performa, mobil dengan 2000 cc ini memiliki kecepatan setara AMG Line, tapi dibuat lebih dominan pada kenyamanan E Class, sehingga nuansa sporty tidak begitu kental. Dan ini yang membuat mobil ini bisa berguna di medan kemacetan dan jalan lurus dengan kecepatan maksimal. Tanpa menginjak pedal rem di tikungan, pada kecepatan diatas 60 km/ jam, mobil ini masih tetap stabil dan penumpang tetap merasa nyaman dengan keamanan safety belt yang super sensitif.
Bagian dalam mobil luas dengan ruang kaki penumpang belakang yang juga luas. Terdapat fitur Thermotronic yang berfungsi untuk mengontrol suhu dan cuaca secara otomatis sehingga suhu ruang dalam menyesuaikan. Fitur ini ada di semua jenis dan model Mercedes Benz. Bagian dashboard dilapis dengan kayu solid warna hitam yang memperlihatkan seratnya sehingga membuat interior lebih luks, belum termasuk roda setir yang berlapis kulit nappa. Pengalaman menyetir dengan mobil ini sangat memorable buat saya pribadi.
Setengah perjalanan menuju Jakarta, saya berganti mobil dan kali ini saya tidak menyetir, tapi menjadi penumpang dan duduk di belakang. Mobilnya? Mercedes Benz S 450 4Matic Luxury terbaru. Mobil yang juga memiliki teknologi EQ Boost ini memang sabaiknya di “cicipi” dengan cara menjadi penumpang untuk mendapatkan feel kenyamanan ekstra yang ditawarkan mobil ini. Walau sebenarnya S 450 ini memiliki mesin 3000 cc, lebih besar dari jenis Mercedes lainnya yang dibawa pada road trip ini.
Kenyamanan apa yang dialami menjadi penumpang S 450 ini? Banyak! Pertama, kursi belakang memiliki fitur seperti lazy boy chair atau kursi di bisnis class pesawat komersial. Dengan ruang yang terbatas, kursi belakang bisa diatur menjadi sebuah tempat tidur (walau tidak rata), tapi juga dilengkapi dengan sandaran kaki. Sandaran kepala yang sangat nyaman terdiri dari dua lapis bantalan, yang bisa diatur posisi tinggi rendah tegak dan tidur. Untuk seat belt penumpang belakang diberikan seat belt yang berbeda dari bagian depan. Seat belt yang dinamakan dengan Air Seat Belt ini berfungsi sebagai air bag bila terjadi kecelakaan, maka dari itu fisik seat belt lebih tebal dari seat belt yang ada. Pada bagian tengah kursi belakang (hand rest) dibuat seperti meja mini bar yang lengkap dengan tatakan gelas dan area datar yang dilengkapi dengan wireless phone cell charging. Kemudian di hadapan (saya duduk di belakang), terdapat sebuah layar tablet yang berfungsi untuk mengatur sistem MBUX, melihat kondisi mesin, bahan bakar, torsi yang bekerja, kecepatan mobil hingga mengatur ambiance light yang ada mengelilingi seluruh interior mobil bahkan hingga di bagian belakang kepala penumpang belakang. Penumpang belakang juga memiliki wewenang untuk mengatur suhu pendingin ruangan secara personal tanpa menganggu penumpang lain. Oh ya, seluruh tempat duduk di S 450 dilapisi nappa leather dengan detil jahitan (stitching) wajik pada bagian senderan yang bagian dalamnya (khusus penumpang belakang) memiliki fitur massage yang diatur dari tablet yang ada di depan penumpang belakang. How luxury is that?
Namun bukan berarti pengemudi tidak merasakan kenyamanan juga. Display speedometer yang berupa tablet, menampilkan menu speedometer secara 3D dari tempat duduk berlapis nappa leather yang juga bisa diatur posisi kaki, punggung dan kepala secara terpisah. Pada bagian tengah juga terdapat layar tablet besar yang berfungsi untuk mengontrol semua fitur MBUX dan melihat kondisi mobil saat berjalan. Mobil ini memiliki 15 titik speaker Burmester dengan sistem suara 3D yang bila didengar dengan volume maksimal tidak akan terdengar hingga keluar begitu juga suara dari luar yang tidak akan masuk ke dalam mobil. Ini disebabkan kondisi mobil yang kedap suara yang memiliki sound cancelling dan kaca jendela dengan dua lapisan.
Saya yang duduk di belakang sampai tidak merasakan ternyata perjalanan sudah sampai di Jakarta. Kenyamanan menjadi penumpang pada S 450 4Matic memang ditujukan untuk beristirahat total, sperti di rumah. Penumpang tidak merasakan guncangan yang berarti diatas ke-empukan kulit nappa dan pendingin ruangan yang halus menyentuh kulit. Ditambah tidak ada distraksi suara dari luar yang menambah ketenangan penumpang.
What an amazing experience!
Foto dok. Mercedes Benz Distribution Indonesia