Dulu ketika novelis Fira Basuki melahirkan buku berjudul Jendela-Jendela, kita diberikan potret bagaimana seorang wanita menceritakan kehidupan rumah tangga dan cintanya dari gedung apartemen di Singapura, semua pembacanya merasakan apa yang Fira rasakan. Lalu sekarang muncul lagi seorang novelis Indonesia yang saat ini juga menetap di Singapura, namanya Mardiana yang baru saja meluncurkan debut novelnya secara virtual di Ubud Writer Festival 2020. Buku karya Mardiana (biasa dipanggil dengan Diana) berjudul ‘Sincerity’, diterbitkan oleh Afterhours Books, penerbit yang berbasis di Jakarta. Buku ini berbahasa Inggris, mengisahkan perjalanan cita-cita dan cinta seorang wanita Indonesia. Juliana Zulham, tokoh utama di dalam buku, anak seorang pelaut, lahir dan besar di Jakarta Utara. Ayah yang berbulan-bulan melaut, membuat Ibu merasa tak perlu lagi membuang waktu, dan memasukkan Juliana ke Sekolah Dasar di usia 5 tahun. Keputusan Ibu ini membuat Juliana selalu yang paling muda di setiap jenjang pendidikan bahkan hingga ia menamatkan kuliah dan langsung bekerja.
Tersengat Cinta Dan Perselingkuhan
Keadaan ini membuat Juliana tak ada peluang untuk bergaul seperti gaya hidup remaja-remaja pada umumnya, di setiap kelas dan lingkungan ia selalu dianggap anak kecil, dan terlalu muda. Di kampus juga ia ditertawakan karena belum berumur 17 dan belum pernah merasakan indahnya berpacaran. Setemat kuliah, Juliana yang pintar, mendapat pekerjaan di hotel, lalu naik jabatan sebagai seorang Public Relation di sebuah international bintang lima di Bali. Sikapnya selalu ingin belajar dan maju, agar keluarga bisa bangga dan berkehidupan ekonomi yang lebih baik. Namun ada yang Juliana tidak siap, yaitu menghadapi cinta. Ketika seorang chef muda dari Jerman menyatakan cinta, Juliana seperti tersengat sesuatu, Juliana tak pernah tahu apa itu ‘rayu-rayuan’, apa itu ‘perselingkuhan’, dan segala lika-liku asmara. Di antara sakit hati dan kegalauan, muncul sosok anak muda Italia yang menawarkan hubungan yang lebih serius hingga ke jenjang pernikahan. Juliana muda seperti teraduk-aduk. Siapa yang akan ia tetapkan untuk menjaga hatinya?
Jakarta, Bali, Singapura, dan Genova
Walau novel ini Mardiana tulis di Singapura, di dalamnya tidak ada sedikitpun menceritakan kehidupan di Singapura. Cerita lebih banyak berpijak di Jakarta dan Bali, lalu sebagian lagi di Genova Italia. Namun karena Mardiana berencana untuk membuat karya novel ini menjadi trilogy, ia memberikan bocoran bahwa novel kedua akan memotret kehidupan di Singapura, tentang pandangan orang terhadap wanita Indonesia yang bersuami ekspatriat, tentang bagaimana sesama istri ekspatriat berinteraksi, kemudian tentu saja tentang bagaimana menghapus cinta yang membekas dan fokus pada cinta kasih yang ada di dalam genggaman. “Saya puas dan bahagia karena setelah kerja yang lama (hampir 4 tahun) akhirnya novel saya ini selesai juga. Sekarang saya sedang menyelesaikan novel kedua bagian dari trilogi ini. Sekarang sedang proses editing dan desain cover. So excited!” ujar Mardiana kepada Luxina via whatsapp chat dari Singapura.
Rencana Trilogy
“Rencana selanjutnya, saya fokus pada penyelesaian trilogy ini. Selain itu pengen traveling lagi, setelah pandemi ini berakhir mau balik dulu ke Genova, mencari inspirasi buat buku yang akan datang. Dan mengharapkan suatu hari nanti bisa bekerja sama dengan artis atau aktor di Italia apabila buku ini difilmkan.” Ujar Mardiana lagi. Ketika Luxina bertanya tentang tips apa yang bisa diberikan untuk wanita-wanita Indonesia yang mungkin saja akan menikah dengan ekspatriat, ia menjawab: “Saran untuk wanita Indonesia yang menikah dengan Westeners. Tetap jadi diri sendiri, menjunjung tinggi nilai luhur budaya kita, ajaran-ajaran orang tua kita dan siap mental menghadapi perbedaan. Karena yang satu budaya saja bisa menimbulkan masalah pada saat adaptasi, apalagi yang menikah dengan beda negara.” Novel ‘Sincerity’
Foto: Mardiana