Untuk mengusung sesuatu yang rebellious, tentu paling seru adalah dengan menghadapkan sikap rebel tersebut dengan sesuatu yang disipilin lurus-lurus, seperti yang dilakukan desainer Sofie ketika meluncurkan koleksi terbarunya “Rebellious Modernism” di JF3 Fashion Festival 2024. Di koleksi ini Sofie mengusung sikap ‘pemberontakan’ fashion di atas wastra lurik, wastra bermotif stripes yang sudah sohor di negeri kita. Hasil tabrakannya melahirkan dinamika, semangat bergerak, serta tampil fotogenik di outdoor dalam segala cuaca yang tak terduga. Sofie memfokuskan rancangan pada genre streetwear, genre yang kini semakin mainstream karena terbukti ramah pada diversity dan inclusivity, sehingga memiliki target market yang sangat luas. Streetwear berkembang sejak tahun 80an dan 90an, popular dari budaya skating, surfing, hingga musik hip-hop.
Sofie dan spesialisasi outerwear
Sofie sendiri memang dikenal dengan karya-karya fashion yang memprimadonakan outer, satu elemen yang identik dengan streetwear. Outer yang ia ciptakan hasil silang menyilang antara peacoat, anorak, trench, windbreaker, parka, kimono, coatdress, dan track jacket. Hasilnya sangat menyenangkan, dalam variasi size dari yang cropped dan oversize. Outer-outer dipasangkan dengan celana-celana cocoon sebetis yang berkesan Indonesia, lalu kulot, pleated skirt, dan mini skirt. Sebagai detail penghias, terdapat saku-saku cargo berbagai ukuran, lalu tali serutan, dan band. Bahan tidak bergantung pada satu jenis dan warna lurik, Sofie berkelana bebas menggunakan berbagai ukuran motif lurik, masing-masing ditabrakkan juga di dalam satu set desain.