Bagaimana cara mengungkapkan betapa syal yang kamu miliki sangat ringan tanpa perlu banyak bicara? Coba lihat apa yang dilakukan jenama fashion dari Paris di Jakarta (21 dan 22 Oktober 2022), Hermès Kite Festival, satu aktivasi tempat syal-syal sutra Hermès yang tenar melayang-layang di langit menggambarkan betapa ringannya mereka, terbang indah menghadang angin. Ide yang mudah dengan impact yang mengesankan. Aktivasi ini dibuat pertama kali pada tahun 1937 di Perancis dan terus berlanjut hingga kini. Untuk keperluan Hermès Kite Festival ini, Hermès menciptakan technical fabric yang bertranformasi menjadi layang-layang. Mereka reprsentasi dari syal-syal sutra wanita dan pria, juga bandana dan sapu tangan khas Hermès, yang melayang untuk berbagi cerita di antara awan. Nama-nama mereka antara lain ‘Plumes et Panaches’, ‘Robe Légère’, ‘Sur Mon Nuage’. Setelah melayang di teluk Jakarta,Indonesia, Hermès Kite Festival akan melanjutkan penerbangannya ke berbagai sudut bumi, seperti di Argentina, Cina dan Korea.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.
previous post