Art Jakarta Gardens 2025 membuka perayaan seni tahun ini dengan warna yang lebih riang, berkat hadirnya senyum-senyum ikonik Mr. DOB, Kaikai & Kiki, hingga Smiling Flowers, para figur dari Takashi Murakami. Mereka dibawa oleh Vice and Virtue Gallery (VnV), berupa deretan silkscreen dan lithograph offsets prints (dibuat antara tahun 2009 hingga 2024). Plataran Hutan Kota GBK, tempat berlangsungnya acara, menjadi medan bermain visual penuh semangat pop yang seru. Momentum ini terasa membuat level Art Jakarta Gardens semakin berkaliber internasional.

Kepercaayaan Takashi Murakami untuk Vice and Virtue Gallery
Proses dua tahun untuk meraih kepercayaan Takashi Murakami, seperti diceritakan Robin Wilian dari Vice and Virtue Gallery, membuahkan kecemerlangan. Lebih dari 30 karya dibawa ke Jakarta, dan dalam tiga hari pertama, hampir seluruhnya terlepas ke tangan kolektor dan penggemar seni. Tidak hanya membeli karya visual, mereka juga membeli potongan kecil dari dunia Murakami yang hiperwarna, penuh satire terhadap konsumerisme modern, yang ditawarkan VnV Gallery.

Budaya Pop Hari Ini
Robin Wilian menegaskan bahwa kehadiran karya-karya Takashi Murakami di Art Jakarta Gardens 2025 ini adalah bentuk nyata membawa seni pop kontemporer mendekat ke denyut kota. “Karya-karya ini tidak hanya menawarkan visual yang menggoda,” kata Wilian, “tetapi juga membuka refleksi tentang bagaimana budaya pop membentuk masyarakat hari ini.” Di tengah lambaian bunga-bunga tersenyum itu, Jakarta, setidaknya sejenak, tampak lebih berani untuk merayakan ironi.

Modern dan Global
Takashi Murakami adalah seniman kontemporer asal Jepang yang lahir pada 1 Februari 1962 di Tokyo. Ia dikenal luas sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dunia seni modern, khususnya karena kemampuannya menjembatani budaya populer dengan seni rupa tinggi. Murakami belajar seni tradisional Jepang di Tokyo University of the Arts, awalnya dengan spesialisasi dalam teknik lukisan Nihonga. Namun, ia kemudian mengembangkan pendekatan yang jauh lebih modern dan global.

Senyum dari Jepang
Murakami mendirikan teori “Superflat” — konsep artistik yang menggabungkan estetika dua dimensi seni tradisional Jepang dengan budaya pop seperti anime dan manga. Ia juga mendirikan perusahaan Kaikai Kiki Co., Ltd., yang tidak hanya mengelola karyanya tetapi juga mendukung generasi baru seniman muda. Beberapa kolaborasi terkenalnya meliputi kerja sama dengan Louis Vuitton, Kanye West, hingga brand streetwear seperti Supreme dan Virgil Abloh.

Figur-figur Ciptaan Takashi Murakami
Mr. DOB:
Ini adalah karakter paling ikonik buatan Murakami, semacam “Mickey Mouse” versinya sendiri. Mr. DOB adalah makhluk bulat dengan telinga besar bertuliskan “D” dan “B,” serta ekspresi wajah yang bisa berubah-ubah — dari imut sampai menyeramkan.Nama “DOB” berasal dari permainan kata-kata dalam bahasa Jepang, “Dobojite, dobojite?”, yang artinya: “Kenapa? Kenapa?”
Kaikai dan Kiki
Kaikai adalah figur bertelinga besar dengan wajah polos dan mata bundar. Kiki lebih kecil, bertaring, dan terlihat lebih nakal dan tengil. Nama mereka terinspirasi dari istilah kuno Jepang yang berarti “halus” (Kaikai) dan “menakutkan” (Kiki), mewakili kontras estetika dalam budaya Jepang.
Smiling Flowers
Bukan satu karakter spesifik, melainkan sekumpulan bunga berwajah tersenyum lebar. Mereka berwarna-warni, sering membentuk pola repetitif, dan menjadi simbol global kegembiraan buatan atau kegembiraan massal dalam budaya konsumerisme.
Jellyfish Eyes (Kurage-bo)
Karakter berbentuk bola mata besar yang melayang seperti ubur-ubur. Ini adalah bagian dari proyek “Jellyfish Eyes”, sebuah film animasi live-action yang juga disutradarai Murakami.
Oval
Sosok berwarna-warni berbentuk oval, muncul sebagai bagian dari dunia Mr. DOB. Biasanya menggambarkan tema chaos dan kekacauan dalam dunia pop.
And Then…
Ini lebih berupa variasi karakter Mr. DOB yang muncul dalam seri karya bertajuk “And Then…”. Menunjukkan ekspresi-ekspresi ekstrem Mr. DOB dari gembira sampai menderita.
