Wanita Indonesia sudah terbukti paling mengerti memaksimalkan Batik di dalam berbagai aktifitas sosial, dari acara yang serba kasual hingga seremonial formal. Dalam perayaan Hari Batik Nasional di bulan Oktober ini, mereka mengambil peran dalam melestarikan Batik, membawa Batik ke level sosial yang secara tidak langsung akan membantu peningkatan produksi Batik anak bangsa. Inilah yang dilakukan secara bahu membahu oleh Yayasan Batik Indonesia dan Dharma Pertiwi, keduanya merayakan Hari Batik Nasional di pendopo Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Acara dibuka dengan membunyikan kenongan bersama oleh Yanti Airlangga Hartarto(Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia) dan Nanny Hadi Tjahjanto (Ketua Umum Dharma Pertiwi), kemudian membatik bersama secara virtual menyertakan puluhan ribu anggota Dharma Pertiwi di seluruh Indonesia dan beberapa di luar negeri, membatik bersama ini mencatat rekor MURI sebagai acara membatik bersama yang terbesar.

Fashion show Batik sang primadona
Yang paling ditunggu-tunggu tentu saja persembahan fashion show yang melibatkan teman-teman Yayasan Batik Indonesia dan Dharma Pertiwi, yang tampil dengan santai dan elegan, memberikan contoh fungsional dalam berpenampilan. Batik yang dimodifikasi dengan bahan denim, terlihat energik dinamis, dipasangkan dengan topi bucket yang sedang trending. Batik sebagai gaun kontemporer masih terus digemari, bersiluet longgar dengan garis desain asimetri membuat akan selalu disukai. Penampilan klasik dan elegan dengan kebaya tentu puncaknya, kekayaan khasanah motif Batik yang tak ada habisnya akan membuat kebaya selalu menjadi primadona.



















Foto: Yayasan Batik Indonesia