Koleksi rancangan jenama Fendi musim gugur ini tampak keren dan ‘keren banget’, mengandunga dualism yang seru, koleksi musim gugur namun seringat dan lebih tipis dari musim panas, lembut lebas berbahan sutra sifon namun digawangi dengan elemen berteknik tailoring yang mantap meyakinkan. Mengarah ke formal namun sexy karena ada peran korset minimalis yang tampil, baik berdiri sendiri sebagai sepotong korset, maupun menjadi hibrida karena lebur korset dan kemeja. Jas-jas simpel dipakai dengan cara lapel yang diberdirikan sehingga menutup leher dan dada, lapel bagian atas berlapis bahan dengan warna berbeda dibaliknya, sehingga ketika diberdirikan ia mirip kerah Shanghai. Great styling. Di bagian pinggul beberapa set rancangan terdapat kelepak tipis asimetris bagai tas pinggang, namun ia hanya tempat saku, ia tampak menyatu dengan korset, atau dengan shorts, atau juga dengan rok. Kim Jones mendasari ide koleksi Fendi kali ini dari peleburan karya Karl Lagerfeld untuk Fendi di koleksi spring 1986 dan koleksi fall 2000. Sebenarnya ia terpicu ketika melihat Delfina Delettrez, anak dari Silvia Venturini Fendi, yang mengenakan koleksi-koleksi lama tersebut di headquater Fendi di Roma. Kim Jones langsung dikelilingi lampu-lampu ide berkelip-kelip di sekeliling kepalanya. “Tempat terbaik untuk mengeksplorasi arsip-arsip Fendi tentu saja dari pakaian-pakaian Fendi sendiri,” ujar Kim Jones. “Dan ini semua koleksi-koleksi yang meskipun datang dari masa lalu tetapi berasa very now.”
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.