Bagaimana bisa menggabungkan tiga pusaran waktu pada selempeng jam tangan setipis 8,42mm dengan tenaga yang berteknologi mekanik tradisioal? Inilah Patek Philippe Nautilus 5740/1G atau disebut juga dengan Nautilus Perpetual Calendar, lempeng waktu yang merangkum keunggulan dari beberapa Nautilus yang telah muncul sebelumnya.
Di atas permukaan dial 5740/1G yang berwarna blue sunburst, terdapat tiga pusaran: Di posisi area 9 terdapat lingkaran penanda hari dan indikasi waktu 24 jam. Di posisi area 3, lingkaran indikasi 12 bulan dan pergantian tahun. di posisi area 6, lingkaran penunjuk tanggal dan indikator moon phase. Semua perputaran pusaran ini digerakkan dengan teknologi self-winding berkaliber 240 Q movement, yang disusun dalam format lempeng setipis (3,88mm). Pergerakan elemen-elemen dan keunggulan craftmanship Patek Philippe bisa dinikmati di sisi belakang lempeng jam karena permukaan jam yang dibuat transparan.
Seperti dalam dunia persilatan, Nautilus 5740/IG tentu memiliki jurus paling terdepan dalam menghitung waktu jika dibandingkan dengan kakak-kakak seperguruan. Seperti Nautilus 5711/1A yang sederhana dengan hanya tiga jarum penunjuk waktu, lalu Nautilus 5712 yang dilengkapi tanggal dan indikator gerak bulan (moon phase), Nautilus 5726 dengan kalender annual, Nautilus 5980 dengan lingkar chronograph, hingga Nautilus 5990 dengan chronograph dan lingkaran tanggal. Nautilus 5740/IG memetik jurus-jurus terbaik dan dilebur sehingga 5740/IG menjadi jam tangan dengan grand complication pertama di dalam seri Nautilus.
BURUAN PARA KOLEKTOR
Di jajaran jam tangan luxury, Patek sudah berkali-kali menorehkan sejarah dalam hal teknis dan kreatifitas. Patek yang pertama berinovasi menciptakan perpetual calendar (1925) di dalam lempeng jam tangan. Tahun 1976 memantapkan penggunaan stainless steel bersamaan dengan lahirnya seri Nautilus. Dalam penampilan Patek tergolong low key, tipikal benda-benda kesayangan milyuner di kelompok Patricians yang sangat menikmati segala sesuatu yang ‘the best and perfection’ dalam format ‘senyap’. Patek simbol dari hasil kinerja tangan yang membutuhkan human soul, detail, kerja keras, dan presisi yang menakjubkan. Ini yang membuat jati diri para kolektor seperti terwakili.
John Reardon, Christie’s International Head of Watches, pernah berujar: “The little tells that distinguish a Patek Philippe can often go unnoticed, yet they all add up to something that looks and feels perfect on the wrist.”