Dalam kondisi pandemic ini, Max Mara cukup cermat menawarkan pakaian yang practical dan fungsional (taktik yang sudah diterapkan Max Mara sejak lama) dalam kemasan fashion yang sangat mengesankan. Sederhana, namun sarat pemikiran desain dan romansa. Ian Griffiths, creative director, memoles strategi dasar Max Mara ini dengan kekagumanannya terhadap sejoli Princess Irina Alexandrovna dan Prince Felix Felixovich Yusupov, salah satu keluarga bangsawan terkaya di St. Petersburg, pada awal abad ke 20. Terbayang kan betapa serunya ide Ian ini, ia menyerap look pangeran Felix yang serba tailored dan dileburkan dengan look putri Irina yang bergaya romantis 20s. Ian memberi judul untuk koleksi resort 2021 ini dengan ‘Reason and Romance’.
Pakaian Longlasting Bukan Demi Instagram
Hasilnya bisa Anda lihat di sini, bagaimana gaun-gaun flapper romantis Irina dipeluk dengan Teddy Bear coat Max Mara. Satu rok dengan tepian handkerchief dikenakan bersama tunik tailored bersiluet slim, kontradiksi yang berani. Lihat juka jaket Teddy Bear tanpa lengan, seru, sangat darling menjadi outerwear bagi sheath dress berteknik smart tailoring keunggulan Max Mara. Cek juga cardi coat, satu cardigan panjang bagaikan coat, dari bahan knit. Warna-warna camel khas Max Mara tentu tak akan dikesampingkan oleh Ian Griffiths, warna ini seperti menghangatkan suhu dingin di alam Rusia. Koleksi Max Mara resort 2021 ini sangat ideal bagi konsumen yang mencari value yang longlasting ketika membeli pakaian namun juga tetap in fashion, bukan sembarang pakaian-pakaian sensational demi Instagram yang di dalam dunia nyata malah tampak ‘too much’. Pada titik ini, rasa salut yang tinggi bolehlah dikirimkan untuk Ian Griffiths.
Foto: Max Mara