Dari selatan kota Yogyakarta, Lulu Lutfi Labibi baru saja melepaskan koleksi rancangan terbaru, semua fans Lulu di Jakarta, Bali, dan Yogyakarta sendiri (yang memang ketagihan dan menunggu-nunggu apa lagi yang akan dibesut Lulu tentang lurik-luriknya) akan terbawa ke perjalanan kreatif Lulu yang kali ini terasa lebih romantis, tenang, dan santai. Kali ini lurik tidak primadona, karena Lulu tampak memberikan perhatian khusus pada sentuhan pop art sehingga koleksinya bisa muncul lebih relevan dan ‘today’ (walau masih tetap dalam genre khas Lulu Lutfi Labibi). Detail pop art berupa siluet karakter siluet wajah Semar (tokoh utama dalam Punokawan di pewayangan) ciptaan duet seniman Indiguerillas. Wajah Semar dan beberapa ikon-ikon dipindahkan dengan teknik hand screen ke atas bahan, dan ada juga yang diciptakan dengan teknik bordir. Lulu menyematkan sosok-sosok Indiguerillas tersebut secukupnya saja, sebagai aksen, sehingga bagi calon pemakai rancangan Lulu appearance mereka akan tetap terjaga dari kesan komikal. Efek drape bahan yang terkulai diimbangi dengan detail konstruktif pada punggung atas berupa kerung lengan yang dalam ala sportswear yang terkadang ditimpa juga dengan satu silang lurik, ini kontrakdisi yang dinamis, antara konstruksi yang kokoh dan draping bahan-bahan luwes terkulai.
Memaknai Rasa Lewat Bahan Dan Teknik
Bahan-bahan yang dipilih untuk koleksi yang diberi judul ‘Laku Tirakat’ ini terlihat lebih eksperimental, sebenarnya bahan apa yang Lulu pergunakan? “Banyak gulungan kain hasil dari menenun dan batik yang belum sempat diolah dari kurun waktu dua tahun terakhir,” ujar Lulu kepada Luxina lewat whatsapp. “Ada juga kain tancel dengan teknik hand screen kolaborasi dengan seniman Indieguerillas yang dibuat tahun 2019 yang belum sempat diolah dalam bentuk koleksi pakaian, tahun ini bisa dieksekusikan dengan baik. Kalau terlihat lebih eksperimental, memang betul sekali, karena dalam Laku Tirakat ini, gairah kebebasan dalam meramu dan menggabungkan motif lebih spontan. Desain koleksipun lebih “hari ini” dan sangat berdaya pakai tinggi.”
Vibe Keseharian Dan Meditatif
Luxina juga melihat bahwa koleksi kali ini berkesan lebih sexy dari koleksi-koleksi Lulu sebelumnya. “Mungkin karena vibe yang saya bangun dalam Laku Tirakat ini lebih relax, keseharian, meditatif, spontan, maka yang terlihat secara visual juga lebih ringan. Pun dengan lookbook, model memang saya arahkan untuk terlihat relax, seperti melepaskan beban batin, dan menyambutnya dengan lebih optimis. Mungkin kesan ini yang akhirnya terlihat sexy haha…” jawab Lulu. Berikut untaian kata-kata Lulu untuk koleksi terbarunya ini:
LAKU TIRAKAT
LULU LUTFI LABIBI SPRING SUMMER 2021
Merangkum batin dan berbela rasa. Saya ingin memulai hari ini dengan membagi sebuah cerita, tepat di tegukan terakhir kopi pagi saya. Ini adalah sebuah cerita tentang proses berkarya yang berbeda untuk koleksi Spring/Summer 2021. COVID-19 memang belum usai, dan ia hadir sebagai guru terbaik dengan cara yang berbeda dalam proses berkarya saya hari ini, LAKU TIRAKAT. Ia mengajarkan saya (mungkin juga kalian) untuk berjalan sedikit lebih pelan, lebih berkesadaran dalam memaknai banyak hal, tentang memiliki dan kehilangan, tetapi pada saat bersamaan tetap optimis untuk menjadikan hari ini lebih baik dan tetap bersinar terang.
Bulan-bulan belakangan, saya lebih banyak di rumah. Sudah mulai terbiasa bangun lebih pagi lagi, berdoa, minum kopi, menyapu halaman dan merawat tanaman. Ritual pagi yang cukup menyembuhkan pikiran yang sedang kurang baik-baik saja. Saya bahkan tidak ke toko kain sama sekali karena gudang kain di rumah menjelma ruang pertemuan yang lebih intim. Berada dan berlama-lama di rumah ternyata memberi ruang lebih luas bagi kelahiran karya ini sekaligus tumbuh lebih subur. Gulungan kain yang belum sempat diolah, perca lurik dan batik yang masih saja mendiami pojokan ruangan seolah memanggil dam mengajak untuk bercerita kembali.
Rumah dan gudang adalah awal dari cerita tentang hari ini. Kelahiran mereka kembali untuk hidup yang baru. Kelanjutan cerita mereka yang belum bertemu halaman akhir.
Mengisi hari dengan beberes rumah, gudang, dan batin untuk kelanjutan laku hidup yang lebih selaras. Merawat niat dan prasangka baik, mensyukuri apapun yang kita miliki dan berbahagia. Bukankah itu yang kita cari hari ini?
Besok, seperti ini lagi. Mengutip kalimat dari sahabat Indieguerillas tentang hari ini : masa yang tepat untuk Laku Tirakat. Hening..hingga keruh pikir jadi bening.
Jiwa bertumbuh dengan sedikit bicara, banyak mendengar.
Sedikit bicara, banyak laku.
Mari, kita mulai.
Hari ini.
LULU LUTFI LABIBI