Tanpa disadari keberadaan industri modest wear di Indonesia semakin berjaya, selain karena kreatifitas pelakunya yang piawai menghadapi minat dan tuntutan pasar lokal, jumlah populasi penggunanya juga semakin tumbuh. “Indonesia merupakan pasar yang besar bagi produk muslim, karena sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, mencapai 229 juta jiwa. Angka tersebut merupakan 87,2% dari populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 276,3 juta jiwa atau 12,7% dari populasi muslim dunia,” ujar Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin pada pembukaan pameran Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) 2021, sebuah pameran virtual yang menyajikan produk fashion, kosmetik, makanan halal, dan produk rumah tangga, yang bisa diakses secara global. Pada pembukaan yang berlangsung hari ini, Wapres juga mengatakan bahwa sektor industri halal merupakan bagian dari ekosistem dengan potensi ekonomi yang sangat besar untuk saat ini dan ke depannya. Berdasarkan laporan dari State of Global Islamic Economic Report 2020-2021, tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai USD2,02 triliun yang terserap di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan dan media/rekreasi halal.
Itang Yunasz Dan Lukisan Alam Nusantara
Sebagai penanda dibukanya pameran yang diselenggarakan oleh Kementrian Perindustrian ini, ditampilkan koleksi pakaian modest yang elegan rancangan Itang Yunasz, salah satu desainer yang telah membukukan pencapaian karya modest wear Indonesia ke level global. Itang Yunasz menyebutkan koleksinya dengan Romantic Nostalgic, terdiri dari elemen pakaian seperti tunik, palazzo, peasant dress, yang menghembuskan aura gaya Boho. Fokus desain ada pada pemilihan motif print yang diangkat dari indahnya dasar laut yang dipertemukan dengan potret hutan-hutan tropis Indonesia, semua dicetak dalam pilihan warna biru yang sejuk dan cerah. Gaun-gaun menggunakan bahan organza dan washed silk yang lembut sehingga tetap nyaman untuk tampil modest. Walau kuat dalam olahan desain, koleksi ini tetap berbasis pada pakaian-pakaian yang fungsional, sehingga pemakainya tetap terlihat ‘masuk akal’. Konsep kreatif ini yang meletakkan Itang Yunasz sebagai salah satu desainer yang berhasil membuktikan bahwa modest wear adalah komoditas yang potensial dan terus bertumbuh.
Agus Gumiwang Kartasasmita Kemampuan Suplai Produk Halal
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pada hari pembukaan pameran virtual, “Indonesia seharusnya mampu mensuplai kebutuhan produk halal untuk konsumen dalam dan luar negeri.” Berdasarkan Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2020 yang dikeluarkan Bank Indonesia, kinerja ekonomi syariah secara umum tumbuh lebih baik dibandingkan perekonomian nasional. Jika diwakili oleh sektor prioritas dalam pengembangan ekosistem halal value chains, yaitu sektor pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim (PRM), kontraksi ekonomi syariah Indonesia pada 2020 tidak sedalam tekanan pertumbuhan ekonomi nasional. “Kesempatan IKM Indonesia untuk masuk pasar dunia sangat besar, sayang apabila kita tidak menggunakan potensi ini. Maka itu, kami fasilitasi dengan pameran ii-Motion agar produk Indonesia bisa menembus ekspor,” ujar Agus lagi. Pameran ini digelar untuk membuka akses pasar produk Indonesia, khususnya di bidang fesyen muslim, sepatu, tas, perhiasan, makanan halal, kosmetik, dan peralatan rumah tangga. Selain itu, ekshibisi virtual tersebut merupakan salah satu kampanye untuk mendukung target Indonesia menjadi hub industri halal dunia pada 2024.
Pameran Virtual Lokal Untuk Global
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap produk dan jasa berlabel halal semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kesadaran terhadap kualitas, keamanan dan kesehatan produk yang dikonsumsi. Berdasarkan laporan yang sama, jumlah belanja masyarakat muslim dunia juga diperkirakan akan meningkat hingga US$ 3,2 triliun pada 2024 nanti. Menurut Gati, legitnya pasar industri produk halal global ini memang tak hanya dikerubuti oleh negara dengan mayoritas muslim, seperti Indonesia dan Malaysia. Perusahaan-perusahaan dari China, Thailand, Filipina, Jepang, Korea Selatan dan Australia ikut berebut memproduksi barang-barang halal. “Saya yakin kita bisa merebut pasar mereka, paling tidak bisa menjadi pemain utama di Asia,” Ujar Gati. Kementerian Perindustrian mempersilahkan publik untuk menghadiri pameran Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) secara virtual di https://ii-motion.kemenperin.go.id/, yang telah resmi dibuka hari ini hingga 5 Juni 2021. Sebanyak 138 IKM peserta pameran akan memasarkan produk terbaik mereka bersama dengan 4 IKM penerima penghargaan Ditjen IKMA, dan 6 stan dari desainer fesyen muslim ternama yaitu milik Ivan Gunawan, Itang Yunaz, Ida Royani, Jenahara, Khanaan Shamlan, dan Irfan Hakim. Ada 1 stan Program Santripreneur dari Ditjen IKMA dan 3 stan fasilitas konsultasi IKM yang melayani tanya jawab secara online.
Foto Itang Yunasz: Hary Subastian