Paris. Kota yang selalu cemerlang meski malam menjelang, kota yang tak pernah tidur. Dior tahu betul, bahwa di setiap sudutnya, ada energi yang tak terhingga. Dari rue de Faubourg Saint-Honoré – tempat Christian Dior menemukan bintang keberuntungannya – hingga 30 avenue Montaigne, lahirlah sebuah mahakarya yang tak hanya menghiasi sejarah, tapi kali ini juga menjelma di kemasan makeup musim gugur. Plan de Paris, Selembar peta nostalgia yang terinspirasi dari syal sutra arsip tahun 1950-an, yang kini hidup kembali dalam kreasi makeup oleh Peter Philips, sang maestro seni dan citra di Dior Makeup.
Senja gemerlap di Paris
Garis-garis halus, detail yang tak terhitung, seolah menjadi jejak kaki kecil di peta Paris yang megah, kini terukir di setiap produk makeup dari koleksi ini. Dan, seperti Paris, ia menawarkan keindahan yang berbeda di setiap waktu. Palet, lipstik, dan cat kuku yang terinspirasi oleh tempat-tempat bersejarah, menjembatani masa lalu dan masa kini dari House of Dior. Gemerlap keperakan bertemu biru senja yang merayap di sepanjang sungai Seine. Emas yang berkilau seperti lampu-lampu jalanan yang tak pernah padam. Merah muda yang manis, seperti Paris di musim semi yang tersisa di setiap ujung bibir. Dan biru yang dalam, seperti malam di Montmartre yang penuh mimpi. Setiap warna, setiap sapuan, adalah ode untuk Paris, City of Lights. Musim gugur ini, bersiaplah merasakan magisnya Paris dalam bentuk yang paling intim di dalam setiap sentuhan makeup. Dengan Plan de Paris, Dior tidak hanya memberi kecantikan, tapi juga sepotong keabadian Paris di tangan Anda.