JW Anderson menghadirkan kesederhaan yang di bangun dengan pendekatan arsitektural yang tidak biasa untuk koleksi spring/summer 2025 yang ditampilkan di London Fashion Week. Di antara era fashion yang penuh spektakel, ia memilih untuk memfokuskan pada esensi desain, bekerja hanya dengan empat material—cashmere, kulit, sutra, dan beads. Membuat bentuk desain bersiluet solid. Detail hanyalah ilusi, seperti pada baju sackdress yang seolah ada hoodie, tali, dan zipper-nya, padahal detail itu ilusi, trompe-l’oeil’, yang tampil hampir kasat karena dibuat print berteknik fotorealistik yang samar. Sisi arsitektural yang hebat muncul dari anyaman besar yang gamblang menutupi sackdress, atau susunan gelayut lipatan lengkung yang memenuhi sackdress, Kesederhanaan koleksi ini sungguh sebenarnya tidak sederhana, lahir pemikiran yang begitu fun, riang gembira, berenergi muda.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.