Pameran tunggal Aharimu bertajuk Figure A menghadirkan perspektif imajinatif tentang tubuh manusia sebagai media ekspresi bahasa tubuh. paneran berlangsung di RUCI Art Space, Jakarta, mulai 7 Desember 2024 hingga 20 Januari 2025, pameran ini memperlihatkan 25 karya yang terdiri dari lukisan, gambar, dan patung. Setiap karya menampilkan transformasi tubuh manusia yang meliuk-liuk, menjadi sarana eksperimen tekstur, komposisi, dan warna. Inspirasi Aharimu mencakup impresionisme, manga, hingga estetika surealis modern, menciptakan pengalaman visual yang riang dan beraura liuk sensual.
Pendekatan Eksperimental yang Membebaskan
Aharimu mengintegrasikan teknik-teknik tidak konvensional dalam setiap lukisannya. Dengan menggunakan spatula dan aplikasi cat minyak langsung dari tabung, ia menafsirkan teknik klasik yang pernah ia pelajari. Pendekatan ini mencerminkan eksplorasi artistik yang terus bertumbuh, membuktikan bahwa seni lukis figuratif dapat menjadi medium tanpa batas. Kurator Zarani Risjad menyusun pameran yang menggambarkan kebebasan kreatif ini secara lugas.
Simbol Perjalanan Kreatif Aharimu
Sebagai milestone pribadi, Figure A adalah simbol perjalanan panjang Aharimu sejak menyelesaikan studi seni rupa formal hingga menjadi seniman multidisipliner. Latar belakangnya sebagai video director turut memperkaya perspektif artistiknya. Dalam dekade terakhir, ia mengembangkan gaya yang menggabungkan dasar teknis formal dengan kebebasan eksplorasi. Karya-karya dalam pameran ini mencerminkan semangat otentik dan eksperimental yang terus ia kembangkan.
Imajinasi untuk Semua Orang
Aharimu percaya bahwa seni adalah bahasa universal. Dalam pameran ini, ia mengajak pengunjung untuk menikmati transformasi tubuh manusia sebagai medium eksplorasi yang tak terbatas, dari yang komikal hingga ke titik-titik erotika. “Melalui Figure A, saya berharap setiap pengunjung dapat merasakan pengalaman yang tidak hanya menarik, tetapi juga berkesan secara personal,” ungkapnya. Dengan palet cerah dan narasi yang kuat, pameran ini menjadi perayaan seni yang membuka ruang bagi berbagai interpretasi.