Hari terakhir Paris Men’s Fashion Week pada Januari lalu, Hermès kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu rumah mode paling dihormati dengan koleksi pria Fall/Winter 2025 yang memancarkan keseimbangan sempurna antara tradisi dan inovasi. Koleksi ini menyajikan narasi visual yang kuat, memadukan estetika minimalis yang khas dengan detail-detail yang kaya dan kualitas yang tak terbantahkan dari tangan Veronique Nichanian, Direktur Artistik koleks pria Hermès yang sudah menjabat selama 36 tahun. Direktur Artistik terlama untuk sebuah jenama fashion Paris yang pernah menjabat.
Menggali Simbolisme Tradisi
Koleksi ini dibuka dengan sebuah sentuhan yang sangat Hermès: keanggunan yang diselimuti oleh kesederhanaan. Tema besar yang menguar sepanjang pertunjukan adalah “Transisi”, menangkap dinamika perubahan musim dan cara berpakaian pria di tengah pergeseran cuaca. Dengan paduan material eksklusif seperti kulit, cashmere tebal, dan wol, Hermès tidak hanya berbicara tentang mode, tetapi juga tentang keindahan yang dibangun dari ketelitian pengerjaan dan filosofi di balik setiap potongan.
Kesan pertama yang muncul adalah warna-warna netral yang mendominasi, seperti abu-abu batu, cokelat tanah, serta hitam pekat yang memberi nuansa maskulin namun lembut. Tampilannya bukan hanya tentang pakaian, tapi tentang sebuah perjalanan estetika. Konstruksi pakaian yang cermat seolah bercerita tentang pencarian elegansi yang tak tergesa-gesa, di mana setiap lipatan dan potongan berpadu secara harmonis, membentuk narasi yang mengalir dengan natural.
Inovasi Dalam Desain
Namun, Hermes bukan hanya tentang mempertegas desain klasik. Koleksi Fall/Winter 2025 menampilkan pemikiran kontemporer melalui eksplorasi bentuk dan siluet baru. Salah satu elemen yang menarik adalah keberadaan jaket oversized yang dipadukan dengan celana sempit, memberikan kontras yang menarik. Terdapat pula kehadiran gaun pria yang lebih panjang, mengaburkan batasan antara pakaian pria dan wanita, sementara aksesori seperti syal besar dan topi fedora memberi sentuhan kebesaran ala haute couture, namun tetap dapat dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Keberanian Hermès untuk mengeksplorasi bentuk dan fungsionalitas dalam desain jelas terlihat di pada sejumlah outerwear, mantel-mantel panjang dengan potongan geometris yang mengingatkan pada seni modern, namun tetap berbicara dengan kepraktisan yang dapat dikenakan di dunia nyata. Bagian yang paling mencuri perhatian adalah jaket kulit yang diolah dengan teknik unik, memberikan tampilan raw namun elegan, sebuah pengingat bahwa Hermès selalu dapat mengubah bahan tradisional menjadi sesuatu yang futuristik.
Aksesori Yang Mendefinisikan
Aksesori tentu saja adalah Hermès, tidak mungkin berbicara Hermes tanpa menyinggung aksesori yang begitu khas. Kali ini, koleksi tas pria mereka tampil dalam bentuk baru: lebih ramping namun tetap mempertahankan keanggunan yang tak tergoyahkan. Model tas tangan kulit yang elegan dipadu dengan tali yang dilapisi sutra berwarna emas, memberikan nuansa luxury yang bisa dipakai dalam berbagai situasi. Seperti biasa, penggunaan material premium yang dihadirkan dalam aksesori mereka, baik itu dalam sepatu, tas, atau ikat pinggang, memberikan kesan sophisticated yang tidak pernah berlebihan.
Dengan hadirnya sepatu boots kulit dengan sol tebal dan aksen metalik, koleksi ini juga berbicara tentang ketangguhan yang dibalut dengan kemewahan. Tak hanya sekadar aksesoris, namun pernyataan tentang kepercayaan diri dan eksklusivitas.
Hermès Men Fall/Winter 2025 tidak hanya mengajak kita untuk melihat pakaian sebagai fungsi semata, tetapi juga sebagai karya seni yang berbicara tentang perubahan zaman. Koleksi ini berhasil mempertahankan nilai-nilai rumah mode legendaris tersebut sambil menghadirkan sebuah inovasi yang terasa segar namun tidak terkesan dipaksakan. Dalam koleksi ini, pria Hermes bukan hanya mengenakan pakaian, tetapi juga membawa sejarah dan cerita di dalamnya.