Tradisi scarf sutra segi empat Hermès, atau disebut dengan Hermès Carré, dimulai ditahun 1937 (100 tahun setelah Hermès berdiri). Scarf pertama tersebut dibuat oleh Robert Dumas dan diberi nama dengan Jeu des Omnibus et Dames Blanches. Scarf berwarna dasar putih, terinspirasi dari sebuah board game antik di dalam koleksi personal Hermès, kemudian dikembangkan berupa sembilan orang ladies sedang khusyuk bermain Omnibus, para ladies dikelilingi 12 kereta kuda yang berbaris membentuk dua lingkaran. Scarf ini menjadi cikal bakal tradisi Hermès Carré dengan desain yang menjadi klasik hingga kini, kental berkultur equestrian, berpola circular dan simetrical, kaya detail, dan kaya warna.
Relevansi Kuda Equestrian Di Antariksa Hermès
Walau begitu Hermès Carré tidak segan untuk menjajal gaya visual lain diluar tradisi yang sudah dilakukan, misalnya untuk Hermès Carré yang baru saja diluncurkan di tahun 2020, Hermès melesat ke kemungkinan rupa yang relevan dengan imajinasi visual saat ini. Salah satu scarf yang menarik adalah penggambaran outerspace dengan pesawat antariksa bersiluet inisial Hermès, di salah satu ujung pesawat tersembul seorang ksatria berkuda dengan dua bendera biru di tangan (tetap berspirit equestrian ya), sementara semua planet dan satelit cerah dengan warna oranye, signature warna Hermès. Ini pertanda ide-ide Hermès bisa bertebaran di jagad raya. Ada juga scarf bervisual Hermès Football Club, ini sesuatu yang berbeda, bergenre pop art. Ada juga scarf berisi visual bagai pecahan bintang yang melesat di kecepatan cahaya, rupa ini sebenarnya dari hasil efek tie dye.
Foto: Hermès