Halaman dan taman-taman kecil di dalam wadah kaca kini semakin digemari, ia bagaikan gambaran lansekap alam yang dipetik dan diletakkan di atas meja, menghiasi ruang dengan efek yang menyegarkan. Kreativitas penghias interior ini ditemukan pada jenama TATA TANA, karya Christina Erika. Ia sebenarnya lama berprofesi sebagai desainer dan pengajar fashion, namun memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang arsitetur. Saat ini ia mengkreasikan beragam desain tanaman hias lewat labelnya, Tata Tana. Erika sebagai miniatur lanskap yang merepresentasikan vernakular arsitektur Indonesia lewat tanaman tropis yang ditata dalam medan yang mungil. Jenama ini mengekspresikan filosofi Nusa dan Antara dalam desain penataan yang modern. Simbol keberuntungan, kemakmuran, dan kesehatan dihadirkan dalam tatanan berwujud kontemporter. Kreativitas Erika dipantau oleh PIJAR PITA, dan ditampilkan pada 13 hingga 31 Agustus 2024 di PITA Showroom Sequis Center, SCBD, Jakarta Selatan. Aktivasi ini sendiri baru diadakan untuk pertama kalinya oleh PITA, acara diselenggarakan juga dalam rangkaian perayaan kemerdekaan Indonesia. Pijar adalah percikan penuh cahaya membara yang dihasilkan dentum tempaan pada logam. Melalui program PIJAR PITA, PITA memberikan sorotan perhatian kepada dua jenama Indonesia yang meski masih belia, namun memiliki pendangan, pengharapan, dan citra yang selaras dengan cita-cita PITA. Berkolaborasi dengan Artelier.ID, PIJAR PITA edisi perdana menampilkan jenama hias interior, Tata Tana, dan jenama fashion Rad Studios.
Pondok primitif yang menggemaskan
Apa yang Erika buat ini adalah sebuah eksplorasi hubungan kromatik antara taman-taman impian dan narasi spasial. Meskipun sebagian besar komposisi dibuat terutama oleh geometri minimalis, bentuk-bentuk halus, warna kontras, dan siluet yang meniru, mereka membawa penikmat ke imajinasi medan filosofis. Baik itu terinspirasi oleh artefak arsitektur, pondok primitif, atau taman yang hilang, koleksi ini menunjukkan berbagai elemen lanskap yang diekspresikan dalam komposisi nada yang lebih gelap dan bayangan arsitektural. Koleksi ini menerapkan struktur temporal dan spesifik pada polisemik kode, narasinya merujuk pada setiap elemen cerita yang tidak dapat dijelaskan dan, karena itu, ada sebagai teka-teki bagi para pengamat, menimbulkan pertanyaan yang menuntut penjelasan sementara komunikasi dirangsang. Komposisinya menyajikan kombinasi inspirasi individu dan kolektif di mana realitas tak terbatas ada. Meskipun ada banyak tujuan buatan manusia yang menakjubkan di seluruh dunia, koleksi ini percaya bahwa tidak ada yang se-kreatif alam. Di tengah-tengah implementasi yang mustahil dari lanskap yang membingungkan pikiran, koleksi ini berusaha untuk menunjukkan adaptasi, versi paralel dari runtuh dan guncangan hingga fondasinya, transparansi yang mengejutkan, dan keterbukaan dari bentuk lahan. Pohon-pohon yang menyerupai monster, lubang pembuangan berwarna-warni, formasi batu menjulang, dan tampilan lava cair dipamerkan seperti diangkat langsung dari dongeng Gotik. Sebagian besar komposisi menahan detail untuk meningkatkan efek pengungkapan akhir dari semua kebenaran diegetik, tidak puas dengan narasi kecuali semua ‘ujung longgar’ diikat.
Pita yang berpijar
Berbekal pengalaman lebih dari 26 tahun dalam mengkurasi jenama internasional hingga mantap dengan tujuan menjadi tolak ukur standar kualitas produksi dan desain furniture di Indonesia, PITA diluncurkan pada 2022 dan mulai menempati gerai utamanya di Sequis Center sejak 2023 lalu. PITA Sequis Center tidak hanya menampilkan karya furniture dan aksesori interior modern dan kontemporer terkini semata. PITA Showroom dalam waktu singkat telah berevolusi menjadi sebuah wadah pertemuan dan perjumpaan kalangan kreatif yang kemudian menghasilkan kegiatan-kegiatan yang sarat berkesenian dan berkebudayaan. Konser musik, festival film, dan pameran senirupa pun pernah dan akan terus dilangsungkan ke depan-nya di PITA Showroom Sequis Center. Serasi dalam suasana PITA showroom.