Sadarkah kalau kita kerap mengesampingkan suara hati kita sendiri? Apakah kita perlu memiliki dua hati supaya jiwa kita tidak budeg? Inilah suara hati seniman Zita Nuella yang ia sebarkan dalam sekoleksi karya lukis berjudul “000 Somewhere I’ve Been“, dipamerkan di Art Jakarta Gardens 2025. Koleksi ini memaparkan tarian visual dan emosi. Menceritakan turbulensi batin dalam komposisi abstrak yang intuitif— penuh gerak, berlapis-lapis, berkabut kemerahan yang sesekali dilewati tetesan denting air yang tajam.

Suara Kita Sendiri
“Ini adalah moment untuk aku mencoba untuk mengerti ulang masa laluku, setiap permasalahan-permasalahanku. Aku merasa terkadang kita hanya membiarkan setiap moment itu lepas tanpa berusaha untuk mengingat ulang. Di koleksi ini, aku berbicara tentang bagaimana suara luar itu sangat kuat sampai akhirnya kita kehilangan suara kita sendiri,” Ujar Zita memaparkan kenyataan yang memang dialami banyak orang, bukan hanya dirinya.

Solusi visual Zita – Art Jakarta Gardens 2025
Walaupun dalam situasi 000, secara visual Zita mengidekan solusinya juga, seperti pada karya “We Met by Wisp“, yang menggambar satu pusaran merah seperti darah, terdapat tetesan halus dan bening, yang menusuk ke titik pusaran. “Ini bercerita tentang bagaimana kalau di dalam situasi overwhelm, situasi sangat riuh, kita hanya butuh satu suara kecil, yaitu suara kita sendiri, walaupun sangat kecil.”

Ketika Kita Memiliki Dua Hati
Abstraksi Zita tampak menolak kejelasan, ia justru mengundang kita untuk tenggelam dalam alam visual yang penuh getaran, tempat berkontemplasi untuk mempertanyakan keberanian di antara transisi dan ketidakpastian. Bahkan supaya benar-benar bisa mendengarkan Zita mempertanyakan dengan karya “What If We Had Two Hearts?” Bagaimana? Apakah mungkin bisa lebih peka karena degup hati/jantung kita berganda? Karya ini berupa polesan warna kemerahan dan kebiruan, menggelembung ke sana ke mari, dengan aksen liukan putih seperti air yang terkadang berkecipak pecah seperti air yang telah bertemu dengan pijakan hati.

Zita Nuella dari Atreyu Moniaga Project
Zita Nuella seniman yang berbasis di Bandung, merangkai perjalanan artistiknya dari latar belakang desain interior menuju dunia seni rupa melalui program inkubasi seniman AMP – Atreyu Moniaga Project #12: Ad Maiora (2024). Program ini telah menetaskan seniman-seniman muda potensial yang sarat dengan gejolak pemikiran. Walau begitu, Zita menunjukkan karakter dan pribadi yang sangat kuat, ia berhasil tegak lurus dan personal dengan imajinasi visualnya sendiri, segala karya-karya yang ia torehkan bersih dari imbas gaya dan karakter visual lukisan Atreyu Moniaga.

