Luxina.id, Dial atau piringan dasar pada jam tangan, merupakan salah satu komponen yang paling[1] esensial dalam membuat jam tangan. Pada Rolex, dial dibuat dengan sangat detil dan spesifik, dimana dial memainkan peran visual yang sangat penting. Dial Rolex, yang dibuat setelah melewati berbagai riset berbulan-bulan, oleh artisan dan ahli Rolex, yang sudah menguasai berbagai teknik dalam membuat dial, merupakan refleksi dari keunggulan sebuah jenama jam tangan dengan reputasi tertinggi di dunia.
Mungkin belum banyak yang memahami, lempengan dial tersebut dirancang dan dikembangkan bagai sebuah karya seni berukuran mini. Warnanya merupakan refleksi dari permukaan yang bertekstur, bersamaan dengan elemen dekoratif yang didesain bersamaan dengan keseluruhan jam tangan untuk memperkuat karakter jam tangan tersebut. Rolex sendiri sudah menguasai pembuatan dial secara in-house dari sketsa gambar hingga eksekusi dan hasil akhir. Dimana prosesnya melibatkan berbagai langkah yang dikerjakan oleh masing-masing ahli dibidangnya pada setiap langkah.
Tiga Prinsip Teknik
Terdapat tiga prinsip dasar yang membuat pewaarnaan dial pada Rolex terlihat sempurna, lacquering, electroplating, dan PVD atau Physical Vapour Deposition.
Proses lacquering adalah proses pewarnaan yang memberikan efek tiga dimensi pada dial melalui kedalaman dan pantulan Cahaya yang memainkan peran penting dalam proses ini. Proses ini banyak memainkan berlapis-lapis warna yang berbeda hingga mencapai hasil yang diinginkan. Setelah itu warna akan dikunci dengan lapisan pernis transparan, untuk daya tahan warna dan efek pantulan sinar yang dihasilkan dial.
Electroplating adalah proses khusus untuk menghasilkan warna metalik pada dial. Efek metalik yang berpendar cahaya tidak bisa dihasilkan dengan hanya membubuhkan warna saja. Melalui Tindakan elektrokimia ini, dial jam diwarnai dengan cara merendamnya dalam rendaman elektrolitik dimana arus listrik menarik ion logam yang transuspensi dalam cairan dan menghasilkan lapisan tipis pada dial jam.
Prinsip terakhir, PVD atau Physical Vapour Deposition, adalah proses pewarnaan dial yang terdiri dari beberapa varian, yaitu menutupi pelat dasar kuningan dial dengan lapisan ultra tipis oksida, Paduan logam atau nitrida. Teknik PVD ini merupakan langkah yang sangat kompleks, karena memerlukan peralatan khusus dan sangat sensitif. Proses ini harus dilakukan dalam ruangan hampa tanpa debu dan bebas kontaminasi apapun. Bahkan ahli yang mengerjakannya wajib untuk memakai pakaian khusus saat melakukan proses ini.
Kesempurnaan Karya Seni
Dial memainkan peran penting dalam menyampaikan identitas estetika sebuah jam tangan. Karena hal tersebut pula, maka dial Rolex hadir dalam berbagai ragam warna, hias dekoratif dan tekstur. Dengan hadirnya berbagai variasi dial tersebut, maka proses pembuatannya melibatkan beragam teknik layaknya membuat karya seni, yang dikerjakan oleh tangan terampil artisan Rolex, ahli teknik, ahli warna dan desainer yang bekerja secara simultan untuk kesempurnaan visual dial.
Desain dial menawarkan ruang lingkup yang luas untuk dieksplorasi, baik estetika maupun teknis. Sebelum sebuah desain selesai, ide awal akan dikerjakan bertahap dan memakan waktu yang cukup lama, karena melibatkan berbagai trial dan error. Adapun perjalanan proses kreatif yang memakan waktu ini bertujuan untuk memberikan dampak emosi bagi sang pemakai, dan pembuatannya melibatkan beragam ide dan teknik, hingga akhirnya mendapat segel persetujuan untuk masuk ke proses produksi.
Semua ahli tersebut harus mampu menerjemahkan beberapa aturan Rolex yang wajib dijalankan dalam menciptakan sebuah dial. Dial harus mudah dibaca tapi dengan visual dan estetika yang indah, khususnya untuk dial dengan dekorasi yang rumit. Mulai dari penggunaan material dasar, batu mulia hingga pewarnaan dengan pewarna khusus, semua di-orkestrasi agar dial tetap mudah terbaca dan indah disaat yang bersamaan.
Pada tahap terakhir dari proses produksi, the Appliques, penanda indeks jam dan logo mahkota Rolex, ditempelkan pada dial dengan tangan, yang mana masing-masing memiliki kaki yang harus disematkan ada lobang yang sudah dibor pada dial. Setelah dial selesai, mereka siap untuk bergabung dengan komponen lainnya untuk dirakit menjadi jam tangan di pabrik perakitan Rolex di Geneva.
Warna dan pantulan dial jam tangan ini menghadirkan kilau dan kehidupan pada jam tangan, yang mencerminkan konstelasi inspirasi, bakat, seni, sejarah, pengetahuan dan teknologi, dalam satu bingkai kecil. Rolex secara strategis telah menjadi ahli dalam pembuatan kerajinan dan pembuatan komponen yang paling simbolis di dunia.
Setiap komponen pada jam tangan Rolex, dibuat oleh ahli yang berbeda, termasuk bagian dial. Proses ini membuat pembuatan satu jam tangan memakan waktu yang cukup lama, terutama karena tuntutan kesempurnaan pada proses pembutana dial. Dial, yang merupakan “wajah” dari jam tangan ini, adalah hasil karya seni yang digabungkan dengan teknologi mutakhir sebuah jam tangan, sehingga membuatnya berfungsi lebih dari sekedar “wajah” pada sebuah arloji.