Indonesia sedang menulis bab baru dalam dunia kemewahan maritim. Tahun 2025, Fountaine Pajot—produsen katamaran premium asal Prancis—secara resmi meluncur di Tanah Air melalui kolaborasi strategis dengan Yacht Sourcing, perusahaan kapal pesiar berbasis di Bali. Dipandu oleh duta merek Erwan Thibouméry, trio ini tak sekadar menjual kapal, melainkan membangun budaya berlayar yang berkelas namun menyatu dengan jiwa Nusantara. Dengan 17.000 pulau dan laut memesona, Indonesia disebut sebagai “Caribbean-nya Asia”, namun infrastruktur dan ekosistem kapal pesiarnya masih terus berkembang.

Fountaine Pajot X Yacht Sourcing
Fountaine Pajot bukan sekadar merek—ia adalah simbol keseimbangan antara performa tinggi dan estetika yang timeless. Didirikan di La Rochelle (1976), produsen ini dikenal dengan katamaran yang tangguh menjelajah samudra, namun tetap elegan dan fungsional. Kolaborasi dengan Yacht Sourcing—yang sebelumnya sukses membangun marina boutique hingga kapal phinisi custom—menjadi langkah tepat untuk memperkenalkan gaya berlayar ala Eropa dengan sentuhan lokal. “Kami ingin yachting terasa aspirasional, tapi juga accessible,” ujar Boum Senous, CEO Yacht Sourcing.

Erwan Thibouméry pembalap samudera
Erwan Thibouméry, duta merek Fountaine Pajot, menghadirkan perspektif unik: dari pembalap samudra menjadi penikmat kehidupan laut yang lebih intim. Pria asal Saint-Malo ini kini mendedikasikan diri untuk mengajarkan filosofi berlayar yang autentik di Nusa Penida. Bersama Yacht Sourcing, mereka akan menggelar The Fountaine Pajot Escape – La Rochelle Edition, sebuah perjalanan eksklusif bagi calon pemilik kapal yang ingin memahami esensi di balik merek ini. Bukan tentang kemewahan kosong, melainkan tentang cara hidup baru di atas air—dengan kesederhanaan, keanggunan, dan tujuan yang jelas.

