Melihat berbagai jam tangan yang diluncurkan pada Geneva Watch Day kemarin, sepertinya ada satu kesamaan yang cukup mendominasi dalam trend jam tangan, yaitu bentuk jam tangan dengan garis minimal. Garis tepi gelang jam (strap) mengikuti lurus dengan bentuk case jam tangan tanpa putus. Yang membuat jam tangan terlihat lebih simple dan praktis, secara desain, baik dengan strap stainless steel maupun nylon dan kanvas. Walau sebenarnya bentuk jam tangan seperti ini bukan hal baru. Frederique Constant adalah salah satu jenama yang mengaplikasikan bentuk ini, terlihat lebih simpel dan modern secara desain tapi tetap menggunakan movement yang bekerja secara makanik.
Jam tangan yang berukuran 41mm ini dinamakan dengan Highlife Automatic Skeleton Laid Bare. Dinamakan skeleton karena jam tangan ini mengekspos mesin yang bekerja dan hanya ditutup dengan rangka bulat yang mirip bola dunia dengan garis-garis zona waktu dunia pada bagian dial. Jam tangan ini dibuat dalam dua versi berbeda, warna hitam yang terbuat dengan stainless steel titanium dan warna besi yang menggunakan stainless steel yang dipolish mengilap. Pada bagian belakang juga ditutup dengan crystal sapphire yang mempertontonkan mesin jam tangan. Pada versi hitam, dial dipinggir skeleton dibuat berwarna abu-abu gelap dengan material yang sama, sementara pada versi stainless steel berwarna biru navy.
Movement yang digunakan adalah FC-310 Caliber, automatic yang bisa menyimpan tenaga hingga 38 jam dengan fungsi penunjuk jam, menit dan detik. Untuk strap jam tangan dibuat sangat fleksibel untuk dipakai kapan saja, karena bisa diganti dengan strap versi rubber yang lebih ringan dan kasual. Untuk memiliki aktifitas padat di luar dan dalam ruang, jam tangan yang hanya dibuat (masing-masing) sebanyak 888 buah ini, sangat bermanfaat.
Foto dok. Frederique Constant
