Sejak kehadiran Victoria Beckham di dalam Paris Fashion Week (ini kali ke dua), Victoria seperti lebih berani mengekspresikan imajinasinya, kalau sebelum-sebelumnya koleksi Victoria Beckham terlihat sangat kental berkesan androgyny, fokus pada tailoring, dan siluet-siluet oversized, maka koleksi kali ini ia lebih tak terduga, seperti datang dari sebuah kisah. Rancangan-rancangan berani memainkan pleats sebagai aksen, lalu drape, kedutan-kedutan pemberi efek vintage, ostrich feather yang nongol sesuka hati tapi estetik, dan layer demi layer yang berkesan acak tetapi on point. Dari mana datangnya ide kreatifitas ini? Di instagramnya, Victoria bilang ia terinspirasi dari iconic cult film dokumenter berjudul Grey Gardens (1975), yang memotret kisah ibu dan anak eksentrik, bernama Edith Ewing Bouvier Beale dan Edie Bouvier Beale. Mereka menjalani kehidupan to the fullest, berpenampilan nyentrik, stylish, di dalam rumah mereka yang mewah, yang sudah keropos, tidak terawat, di jalari belukar. Mereka bilang, “Susah memisahkan masa lalu dengan masa saat ini.” Dalam kesusahan mereka tetap bergaya seperti saat mereka kaya raya, bergaya glam di dalam rumah yang berantakan. Edie senang bereksperimen, memakai rok terbalik bagian pinggang di bawah, selalu memakai tutup kepala seperti hijab, mengambil kain jendela dan seprei dijadikan gaun. Film dokumenter ini di angkat ke layar lebar tahun 2009, dengan Drew Barrymore berperan sebagai Edie. Victoria juga bilang di instagramnya: “I love the color palette, I love the characters, I love how eccentric it is, how eclectic the styling is…”
Foto: Isidore Montag / Gorunway.com