Hartono Gan membawa kita bernostalgia ke era 90-an melalui koleksi terbarunya yang dipamerkan di Plaza Indonesia Men’s Fashion Week 2024 (PIMFW24) dengan judul BEAU. Bagi banyak pria di era tersebut, gaya berpakaiannya identik dengan kemeja yang flowy, celana cutbray yang sempat kembali di era 90-an, dan boots – sebuah tampilan yang effortless dan terlihat edgy kala itu. Era ini juga menjadi saksi berkembangnya budaya klub malam, ketika keglamoran menjadi pusat perhatian. Di runway, Hartono Gan menuangkan kembali nuansa tersebut dengan interpretasi baru, dengan pendekatan yang lebih modern dan berani.
Begitu lampu berwarna biru dan ungu sorot menyala, atmosfer langsung berubah seolah-olah kita berada di lantai dansa sebuah klub malam tahun 90-an. Lantunan musik dari Madonna yang berdentum pun mendukung nuansa era 90-an dengan para model berjalan dalam balutan busana yang tajam dan minimalis. Uniknya, koleksi ini sepenuhnya terdiri dari one-piece, tanpa layering yang sering menjadi andalan di dunia fashion. “Layering itu sudah pasti bagus, that’s why koleksi ini one-piece,” ujar Hartono Gan.
Eksplorasi Sensualitas & Maskulinitas dalam Koleksi BEAU
Pilihan bahan seperti satin sutra, crepe chiffon, dan taffeta yang flowy terlihat mengalir dengan indah di setiap tampilan jalan para model. Walaupun desainnya minimalis, setiap potongannya memberikan kesan yang maksimalis, baik itu dari segi tekstur maupun siluet. Selain itu, terdapat permainan kontras yang menonjol seperti cara sebuah pakaian bisa tetap terlihat elegan, walaupun memperlihatkan kulit atau cara bisa tampil sensual tanpa harus membuka banyak bagian tubuh. So demure!
Finale dari koleksi ini pun disaputi dengan sensualitas dalam balutan elegansi. Hal ini tentunya memerlihatkan keahlian Hartono Gan dalam menyeimbangkan unsur glamor dengan kesederhanaan desainnya. Melalui koleksi BEAU, ia juga menunjukkan bahwa busana pria bisa tampil erotis, tanpa harus kehilangan unsur maskulin atau terlihat berlebihan. Selain fashion show, pertunjukkan ini membawa kita balik ke era yang penuh dengan gemerlap, tetapi tetap relevan, wearable, dan modern di masa kini.