Di antara suhu yang dingin dan hujan yang berkepanjangan, Hermès menciptakan koleksi fall-winter 2024/25 dari cara berpakaian orang-orang dinamis yang hidupnya selalu berusaha melaju. Mereka adalah orang-orang yang gesit berkuda dan lanjut motorbiking untuk menuju satu titik tujuan. Hermès menyebutnya dengan seorang Equestrian Biker, orang yang siap melompati palang rintang di arena equestrian, lalu melaju kencang menerabas hujan dengan motor. Pakaian yang diserap dan dikembangkan adalah biker jacket, biker boots, jaket bomber yang fitted dan high-waisted, celana panjang bootcut, jumpsuit, dan overcoat-overcoat panjang berkerah lebar yang terinspirasi dari biker jacket. Siluet rancangan tetap bertradisi klasik, kemudian ditata ulang dengan sentuhan detail kontemporer yang fungsional dan berestetika. Untuk pilihan yang lembut dibalik formasi outerwear dan segala elemen leather, terdapat sejumlah gaun-gaun ladylike menggunakan bahan-bahan sutra layaknya bahan scarf Hermès.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.