Merek desainer asal Jepang, Issey Miyake, telah merilis dua interpretasi baru dari wewangian ikonis L’Eau d’Issey dan L’Eau d’Issey Pour Homme. 30 tahun setelah parfum aslinya dirilis, Issey Miyake meluncurkan kembali wewangian tersebut tidak hanya dengan formula yang ditingkatkan tetapi juga desain botol baru dengan detail alami.
Kedua parfum ini masih mendeklarasikan kecintaan akan air, seperti koleksi sebelumnya yang ikonis, yang merupakan parfum pertama dari koleksi the aquatics. Namun kali ini, Issey Miyake memadukannya dengan elemen yang belum pernah ada sebelumnya.
Kekuatan Maskulinitas dari L’Eau d’Issey pour Homme Eau&Cèdre
Wewangian L’Eau d’Issey pour Homme Eau&Cèdre adalah aroma maskulin yang dikembangkan oleh pembuat parfum Marie Salamagne. Parfum ini menggabungkan unsur air dan kayu dan mengandung 91 persen bahan alami.
Marie Salamagne melakukan eksplorasi terhadap elemen kayu dan air. Aroma kayu yang megah, kasar, dan menenangkan dapat mengalir seperti air berkat campurannya dengan Calone. Hal ini menjadikan aroma Cedarwood menjadi lebih ringan dan transparan. Kayu lain yang melengkapi wanginya adalah vetiver dan patchouli yang anggun dan lembut. Perpaduan aroma tersebutlah yang menggambarkan maskulinitas, menawan, dan simple.
Selama produksi, versi baru l’Eau d’Issey Pour Homme mengkonsumsi air 95 persen lebih sedikit dan energi 52 persen lebih sedikit daripada aslinya.
Aroma Lembut Feminin dari L’Eau d’Issey Eau&Magnolia
Parfum L’Eau d’Issey Eau&Magnolia adalah wewangian feminin bercahaya yang diciptakan oleh Daphne Bugey, ahli parfum Perancis. Aroma ini mengandung bahan rahasia, Aquozone, yang merupakan bahan daur ulang terintegrasi, dan memberikan lapisan aroma yang unik.
Aquozone merupakan bahan sintetis inovatif yang mampu menyebarkan wewangian yang beraroma bunga dan air, sehingga membuat aroma lebih halus dan kuat, seperti tetesan embun yang lembut. Aroma bunga magnolia memancarkan wangi yang sensual, dipadukan dengan aroma mawar yang memberi aksen feminin. Anda akan disambut juga dengan aroma sandalwood yang memberikan sensasi aroma lembut dari musk.
Versi baru L’Eau d’Issey ini terdiri dari 85 persen bahan alami dan menggunakan 97 persen lebih sedikit air serta 70 persen energi lebih sedikit daripada wewangian aslinya.
Kemewahan Alami
Issey Miyake selalu menciptakan kemewahan pada setiap desainnya yang minimalis. Tiap elemen dipilih dengan makna khusus. Untuk kedua parfum terbarunya ini, Eau&Magnolia dan Eau& Cèdre, Issey Miyake menggunakan tutup botol yang terbuat dari kayu tanpa finishing. Ini adalah kali pertama Issey Miyake mengganti tutup botol klasiknya dengan potongan kayu asli, menjadikan tutup botol yang unik dengan kemewahan alam yang tampak dari warna dan tekstur halus serat kayu alami.
Komitmen Issey Miyake terhadap lingkungan juga ditunjukkan pada penggunaan botolnya yang terbuat dari 20% kaca daur ulang. Menggunakan kaca daur ulang digunakan untuk melindungi formula yang telah dilapisi dengan lapisan pelindung yang lebih ekologis terhadap sinar UV.
Reinterpretasi baru dari parfum Issey Miyake tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga vegan, memperkuat komitmen merek terhadap alam. Parfum ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga akan memberi Anda aroma segar dan lembut dengan sedikit aroma flora. Dan wewangian Issey Miyake telah mendapatkan sertifikat Biorius, yang menetapkan bahwa formula kedua parfum ini adalah benar-benar vegan.
L’Eau d’Issey Eau&Magnolia dan L’Eau d’Issey Eau&Cèdre sudah bisa Anda dapatkan di departemen store terkemuka di kota Anda, atau Anda bisa mendapatkan penawaran khusus selama showcase akhir tahun di atrium Pondok Indah Mall 1.