Saat ini banyak institusi nasional yang berusaha mendorong produk-produk UMKM agar semakin terkemuka dan naik ke pasar fashion yang lebih berkelas. Strateginya adalah merangkul desainer-desainer mode untuk berkarya menggunakan wastra ciptaan UMKM. Ini usaha yang jitu walau sebenarnya perlu kejelian dalam membangun kolaborasi karena tidak semua desainer mode memiliki ilmu estetika yang mampu mengangkat harkat wastra ke the next level. Banyak karya wastra malah tampak runyam karena ada saja desainer yang tidak berbakat (tapi memiliki armada penjahit), tidak menguasai ilmu harmonisasi, tidak berjam terbang baik dalam konstruksi pola, menciptakan rancangan-rancangan yang untuk dipakai di social circle intelektual kota besar saja terasa off beat (apa lagi untuk mengejar cita-cita Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia). Namun harapan mendunia tentu tak boleh pupus, karena masih ada harapan dari segelintir desainer yang karyanya layak dilontarkan awak media ke alam global.
Batik Besurek Dan Gaya Internasional
Salah satunya adalah Itang Yunasz yang tahun ini mendapat kepercayaan dari Bank Indonesia lewat program Karya Kreatif Indonesia 2020 mengusung kain Batik Besurek dari Bengkulu. Itang mengolah Batik Besurek ke karya fashion berdaya pakai elegan, rancangan yang mampu membuat pemakainya terlihat berpengalaman dalam memilih-milih pakaian yang terdepan dan tetap modest untuk dikenakan. “Saya membuat koleksi dengan sentuhan Indonesia bergaya internasional”, kata Itang Yunasz mengungkapkan formulasi desain yang ia buat. “Hal ini memang perlu karena kita akan melangkah untuk maju ke dunia,” ujarnya lagi. Formula Itang Yunasz ini bukanlah rahasia terpendam, siapa pun pelaku desain mode bisa melakukan asal memang tanggap dengan perkembangan desain internasional yang cenderung utilitarian. Untuk koleksi ini Itang mendapat pilihan Batik Besurek warna hitam dan burgundy, dibuat dengan siluet H dan X bergaya oversized yang diterapkan pada elemen pakaian seperti long tunic, long jacket, long dress, dan palazzo. Bentuk lengan bermain variasi puff dan batwing. Itang memperkaya keeksotikan Batik Besurek dengan tambahan bahan sifon, organza, dan tulle.
Foto: Arino Putra Mangan for Itang Yunasz
Model: Reti Ragil
Makeup: Nurvy / Wardah Cosmetic
Tas: Wulan Gandanegara
Sepatu: Nefrin Fadlan