Jarang sekali orang Indonesia yang tertarik membaca dan membahas hal-hal tentang furnitur dan design, umumnya mereka membeli saja karena dianggap ‘cakep’, bergengsi, dan enak di tata di dalam rumah. Hal ini membuat berjaya benda-benda design dari Eropa, yang mampu mengemas produk mereka dengan bergengsi. Umumnya lagi orang Indonesia mudah jatuh cinta pada yang bergengsi. selain juga produsen Eropa jago dalam membuat campaign visual, mengemas storytelling, dan timing, sehingga mereka semakin berjaya dengan gemilang. Padahal, kalau kita ingin membuka diri untuk mengetahui apa yang ada di negeri sendiri, sebenarnya Indonesia juga memiliki karya-karya yang berkualitas dan punya cerita, dibuat dengan kinerja tangan, berlevel savoir-faire, dengan hasil akhir yang layak dikibarkan secara global.
Tribute shelf rotan dari pemikiran nusantara
Salah satu yang akan kami ketengahkan adalah tribute shelf, atau rak sesembahan, dari jenama AlvinT, karya Alvin Tjitrowirjo, satu rak yang didesain berdasarkan pemikiran nusantara yang selalu mengindahkan dan merujuk pada penghormatan, apakah kepada alam, leluhur, keluarga, juga spiritual. Memang, di tengah dunia yang semakin didorong oleh komersialisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, Alvin terusik, dan berupaya untuk kembali terhubung dengan nilai intrinsik dari sebuah objek desain. Ia pun mewujudkan ‘uneg-uneg’ nya melalui karya yang ia beri nama dengan; Jiwa.
Menantang dominasi pandangan kontemporer
“Kami ingin menciptakan sesuatu yang menantang pandangan dominan tentang nilai dalam masyarakat kontemporer,” ujar Alvin Tjitrowirjo, Direktur Kreatif AlvinT. “Jiwa adalah respons terhadap komodifikasi benda-benda dan pengingat bahwa desain tetap bisa merepresentasikan rasa hormat terhadap alam dan akar budaya kita.” Jiwa dibuat dari rotan yang diperoleh secara berkelanjutan dari Katingan, Kalimantan Tengah. Penggunaan rotan – bahan yang sering kali diabaikan meskipun memiliki nilai keberlanjutan yang tinggi – melambangkan kembalinya tradisi kuno sekaligus pilihan sadar untuk menghormati lingkungan.
Punden Berundak Alvin Tjiptowirjo
Desainnya terinspirasi oleh struktur bertingkat punden berundak yang ditemukan dalam arsitektur keagamaan leluhur nusantara. Tiang-tiang utamanya terbuat dari rotan yang dibalut lagi dengan sulur-sulur rotan yang diameternya lebih kecil. Bagian tadahnya berupa anyaman rotan yang rapi dan presisi, hasil kinerja tangan. Jiwa dirancang untuk dihiasi dengan benda-benda simbolis—seperti mangkuk buatan tangan yang berisi tanah, air, dan udara, atau dupa untuk memurnikan ruang—yang masing-masing merepresentasikan keterhubungan antara manusia dan alam. Atau bisa juga diisi dengan benda-benda kesayangan pribadi, seperti pigura, memorabilia, modern mini sound system, dan lain-lain.
Jiwa sebagai pengingat
“Kami berharap instalasi ini dapat mendorong orang untuk merenungkan pentingnya melestarikan warisan budaya dan alam kita. tentang menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia di sekitar kita dan tempat kita di dalamnya,” ujar Alvin yang menyampaikan bahwa Jiwa juga berfungsi sebagai pengingat akan hubungan yang dahulu erat antara manusia dan lingkungan, mendorong kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita dapat mengembalikan rasa hormat, rasa syukur, dan spiritualitas ke dalam benda-benda yang kita ciptakan dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tentant AlvinT
Didirikan pada tahun 2006, AlvinT adalah merek furnitur berbasis di Jakarta yang digagas oleh Alvin Tjitrowirjo. Merek ini memadukan kekayaan warisan budaya Indonesia dan pendekatan kerajinan tangan dengan sensitivitas kontemporer. Meski tetap menghormati tradisi, produk AlvinT berdiri sebagai pernyataan karakter di dunia yang semakin homogen. Semua produknya dibuat secara manual oleh pengrajin lokal yang terampil, diciptakan untuk menghasilkan produk yang jujur, menginspirasi keterlibatan tulus, dan melampaui tren serta waktu. Bersama para pengrajin lokal, AlvinT ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat pembuatan furnitur di mana inovasi dan kreativitas dapat berkembang. Koleksi furnitur AlvinT telah dipamerkan dalam pameran internasional, seperti Milan Design Week, Stockholm Furniture Fair, Maison et Objet di Paris, Designart Tokyo, dan NYC Design Week.
Tentang Alvin Tjitrowirjo
Sebagai desainer produk kelahiran Indonesia, Alvin Tjitrowirjo telah membangun karier yang solid dan terhormat selama lebih dari satu dekade dengan tetap setia pada asal-usulnya. Ia berupaya menciptakan bahasa desain baru yang mencerminkan sikap dan pola pikir kontemporer Indonesia melalui merek furniturnya, AlvinT, serta firma desain & strategi multidisiplin yang baru didirikannya, Shape of Thoughts. Sejak 2017, Alvin aktif berkontribusi untuk pemerintah Indonesia dengan menjadi direktur seni untuk Badan Ekonomi Kreatif dalam mendesain stand pameran di Ambiente Frankfurt dan paviliun Indonesia di Tortona Design Week, bagian dari Salone del Mobile. Pada 2018, Alvin memamerkan karya Lumping di Rossana Orlando Gallery bersama Yamakawa Rattan dan menjadi direktur kreatif untuk merek furnitur Indonesia, Vivere Group.