Ditengah pandemi yang masih naik turun di seluruh dunia, tidak menyurutkan berbagai jenama luxury fashion dalam menapaki tangga tertinggi luxury. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan pengakuan “Yang paling luxury” dan berada di lingkungan society tertinggi. Cara yang paling ampuh ditempuh adalah dengan mengeluarkan koleksi perhiasan inggil atau high jewellery. Jenis perhiasan yang tidak semua orang bisa membelinya, bahkan kalau orang tersebut adalah crazy rich. Bagaimana permainannya?


Jenama-jenama yang sudah menjadi “pemain lama” di sirkuit perhiasan seperti Bvlgari, Cartier dan Chopard, tidak perlu lagu membangun reputasi bila menyangkut hal ini, high jewellery. Mereka hanya perlu untuk konsisten mengeluarkan koleksi terbaru setiap tahun dengan desain-desain mutakhir serta inovasi lain yang berhubungan dengan penggunaan batu-batu mulia. Sebagai contoh, Chopard sangat mengidentikan perhiasannya dengan penggunaan ethical diamond, yang mana semua permata diperoleh dengan cara yang resmi (etis), sustain dan manusiawi. Ketiga jenama ini, Luxina katakan sebagai The Leader. Mereka membuat tren dengan karakter perhiasan yang berbeda satu dan lainnya.


Diluar itu, beberapa jenama fashion yang sudah melebarkan sayap untuk memproduksi high jewellery, selama 2022 ini, juga banyak. Mereka menyadari pemain di “lapangan” ini masih sedikit maka akan ada banyak penonton yang bisa ditargetkan untuk menyaksikan pertandingan. Salah satunya adalah Fendi, yang pada presentasi haute couture fall 2022 awal Juli lalu, mengeluarkan koleksi high jewellery sebagai pelengkap perhiasan koleksi couture. Beberapa lama sebelumnya, Gucci juga melansir koleksi high jewellery dengan kampanye yang dibintangi oleh bintang Hollywood, Jessica Chastain. Louis Vuitton sendiri, yang tahun ini adalah ke-empat kalinya dalam mengeluarkan koleksi high jewellery, semakin serius dalam mendisain koleksinya hingga memberikan jabatan khusus untuk direktur artistik perhiasan. Sementara rumah mode Dior, yang memang sudah lama mengeluarkan koleksi perhiasan, dulu yang dinamakan dengan Dior Fine Jewellery, saat ini berubah menjadi Dior High Jewellery dan pada Juni lalu meluncurkan koleksi high jewellery baru di Taormina, Italy, dengan acara yang cukup spektakular.


Yang terakhir adalah Chanel. Jenama fashion ini pertama kali mengeluarkan koleksi high jewellery pada tahun 1932. Tapi tetap saja orang-orang masih mengenalnya dengan Flap bag dan Tweed jaket. Karena high jewellery pada rumah mode ini hanya sebagai pelengkap pada koleksi haute couture saja. Walau begitu, saat ini Chanel tetap konsisten mengeluarkan koleksi high jewellery setiap tahun.
Menurut informasi terpercaya dari Bvlgari, koleksi high jewellery Bvlgari, dibuat hanya satu buah untuk satu desain. Maka apabila perhiasan tersebut sudah dimiliki seseorang, maka tidak ada lagi yang bisa membelinya. Kecuali harus dengan sistem made-to-order atau dibuat ulang, dan itupun dengan catatan, menginformasikan pada pemilik pertama apakah dia bersedia apabila high jewellery-nya di copy ulang untuk di jual lagi. Catatan lain adalah, bahwa pembeli Bvlgari high jewellery adalah orang yang direkomendasikan oleh pemilik high jewellery lain. Ini untuk mempermudah menelusuri pemiliki perhiasan, diumpamakan seperti membeli benda seni atau barang lelang.


Pada Chopard high jewellery press event awal Juli ini di Paris, pada pekan Paris haute couture, Luxina yang juga hadir saat itu, menyaksikan 10 desain high jewellery yang menjadi bagian dari koleksi Red Carpet. Koleksi khusus yang didedikasikan untuk Cannes Film Festival. Ke 10 koleksi ini adalah sebagian dari 75 buah perhiasan yang dibuat, yang semuanya menggunakan batu mulia langka yang sulit ditemukan serta dengan warna-warna yang tak lazim tapi natural tanpa bantuan kimiawi. Hampir sama dengan Bvlgari, Chopard juga memberlakukan sistem pembelian yang sama terhadap koleksi high jewellery. Pembeli wajib memahami craftsmanship, detil dan nilai-nilai filosifis yang terkandung dalam setiap desain high jewellery. Karena prinsipnya, high jewellery dibuat dengan effort yang sangat besar yang terlihat dari craftsmanship dan penggunaan material yang serba unggul dan langka.
Lalu mengapa jenama fashion luxury juga mengeluarkan koleksi high jewellery? Apalagi kalau bukan untuk mengejar status “ter”, “ter-luxury” dan “terlangka”. Karena salah satu syarat untuk membuat high jewellery, harus menggunakan batu-batu mulia langka yang sulit ditemukan, yang membuat high jewellery menjadi sangat-super luxury. Kemudian status kepemilikan juga akan meningkatkan harga high jewellery ini ketika berada di pasar lelang.
Yang jelas, mengapa jenama-jenama fashion semakin giat meng-eksiskan high jewellery-nya? Yang pasti, permintaan semakin tinggi.





Foto dok. Cartier, Chopard, Bvlgari, Dior, Fendi, Chanel. Foto utama: Bvlgari