Korset, dengan desain dan konstruksinya yang tegas, sering dianggap identik dengan pengekangan, kontrol, dan kedisiplinan. Namun, bagi Eddy Betty, justru dari sanalah kreativitas tak terbendung bermula. Pada koleksi terbarunya, berjudul ‘PENDAR’ Eddy Betty Couture 2025, ia membuktikan bahwa struktur korset ketat – dengan teknik boning, lacing, dan tailoring rumit – walaupun bagaikan penjara tubuh, namun ia bisa jadi landasan untuk meledakkan kreatifitas. Maka terciptalah paradoks antara sisi sikap penuh kontrol dan sisi imajinasi liar tanpa batas. Takjub.

Karya Seni Dari Kemilau Mentari
Paradoks Eddy Betty ini menyerap inspirasi dari pertemuan cahaya matahari dengan riak permukaan samudera. Matahari adalah sebuah kepastian, kerlap-kerlip pendaran cahayanya adalah kreatifitas yang tak terduga. Tulang-tulang korset bisa menjalar liar membentuk siluet-siluet mencengangkan, ada yang seperti siluet jaring nelayan ketika ditebarkan, ada yang seperti keramba-keramba kokoh berhiaskan detail reflektif, ada yang romantis sensual ditingkahi gumpalan ujung-ujung ombak mengikuti liuk torso hingga terjuntai lepas sepanjang long dress. Masing-masing rancangan adalah karya seni, semua mencuat sama kuat.

Sekolah Haute Couture di Paris
Sejak kepulangannya dari sekolah Ecole de la Chambre Syndicale de la Haute Couture Parisienne di Prancis, Eddy telah menjadi Game Changer di industri fashion Indonesia. Tahun 2012 ia membukakan mata fashion kita dengan menyatukan korset dengan kebaya, dilengkapi dengan mantel fur oversized, bercitra Hollywood classic, satu presentasi yang membuat kebaya menjadi begitu sangat berkelas. Kemudian, yang terbaru adalah kebaya putih pernikahan Luna Maya di bulan Mei 2025 ini, yang membuat se Indonesia bagai ter ‘Luna-Luna’.

Eddy Betty the Game Changer
Apakah kali ini Eddy juga mengeluarkan sikap ‘Game Changer’ nya? Tentu saja. Ia kali ini meninggalkan rancangan princess dress, gaun yang tenar dan identik dengan korset dan ball gown. Korset dengan konstruksi boning (tulang korset) yang konservatif, untuk sementara bye-bye dulu. Eddy membuat Boning yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, bersilang-silang, asymetry. Korset diperkya dengan siluet seperti hempas gelombang, sculptural avant-garde, dengan cutting tajam dan ornamentasi kompleks. Material lace, chiffon, hingga logam dan resin diolah dengan teknik berkelas haute couture, menciptakan efek visual berkilauan layaknya kerlap kerlip cahaya di debur ombak. Semua ini membutuhkan kemampuan handcrafting dan eksekusi inggil.

Pendukung Eddy Betty
Persembahan koleksi ‘PENDAR’ terlaksana atas dukungan dari Hotel Mulia Senayan Jakarta dan Brani Water. Aksesori dari Rinaldy A. Yunardi, Makeup Director Donny Liem, dan Fashion Show Director: DJAFAR. Eddy Betty juga didukung oleh 1001 by Kiki Siantar Huillet & Uma Hapsari, yang melengkapi look setiap model dengan sepatu-sepatu cantik. Lalu terima kasih untuk ERHA ULTIMATE, KARTOE, DERAI, Roll, Elysce, Daddo Parus, Panca Makmun, SVASTIARI, ZIG ZAG, X Set Studio, CHROMA PROJECT, HNS PRO AUDIO, dan LXE MOMENTS.





























