Dari pekan haute couture Paris fall/ winter 23/ 24 lalu, ada dua jenama fashion yang melibatkan pakaian pria ke dalam koleksnya. Walau ini bukan hal yang biasa, tapi ini bukan pertama kalinya juga dilakukan oleh Valentino dan Thom Browne. Keduanya menyisipkan men’s haute couture pada koleksi women’s haute couture, yang kepentingannya kira-kira seperti apa pada (industri dan market) fashion pria yang cenderung berbeda dari fashion wanita.
Untuk informasi, perbedaan antara bespoke yang berlaku pada fashion pria terutama pada stelan jas, biasanya tidak menggunakan banyak ornamen dekorasi pada pakaian, seperti mote, bebatuan, kristal, bordir, dan komponen lain yang bisa digunakan sebagai dekorasi. Dan bespoke dibuat berdasarkan pesanan yang mengikuti ukuran tubuh pemesan, desain dan fabric berdasarkan konsultasi pemesan yang dijahit dengan prima menggunakan mesin dan tangan. Sehingga ini membuatnya disesuiakan secara individu. Sementara Haute Couture sebanyak 50% pembuatan berbasis pada pekerjaan tangan, terutama pada pengerjaan dekorasi dan ornamen pakaian. Pada koleksi haute couture, pakaian masih bisa di produksi lebih dari satu potong. Untuk ahli yang mengerjakan bespoke, bisa di-consider juga untuk sebagai couturier, tapi desainer/ artisan haute couture belum tentu mau disebut sebagai bespoke maker.


Maka dari itu, koleksi haute couture pria Valentino dan Thom Browne terlihat banyak menggunakan dekorasi dengan siluet yang tidak ada pada pembuatan bespoke. Pier Paolo Piccioli untuk Valentino haute couture banyak menggunakan siluet pakaian sehari-hari tapi dengan detil rumit yang tak mungkin ada pada koleksi ready to wear – nya. Siluet sehari-hari seperti kemeja, stelan jas oversize dan tunic, untuk membuat penampilan haute couture tidak berat dan mudah diaplikasikan. Model pakaian boleh santai, tapi pengerjaannya berbasis couture.



Sementara Thom Browne, yang dikenal dengan kekuatannya pada tailoring, menawarkan bentuk baru konstruksi jas pria yang cenderung liquid. Thom Browne banyak bermain pada volume yang dibuat berkesan kaku, sehingga membuat pakaian pria terlihat whimsical. Tapi Thom Browne banyak menggunakan warna-warna monokrom agar tidak terjadi kesan feminin yang berlebihan. Koleksi ini terlihat juga kaya akan ornamen bordir dan variasi material bertekstur, seperti knit dan tweed, yang semuanya dikerjakan dengan tangan. Juga permainan panel warna antara gelap terang yang masih dalam tone warna monokromatik, membuat koleksi ini sangat terciri dengan signature Thom Brown.
Jadi, Anda mau pilih yang mana? Haute couture atau bespoke? Tergantung dari kebutuhannya. Apa yang Anda butuhkan dan akan dipakai kemana pakaian tersebut? Bukan sekedar memesan hanya untuk memilikinya.




