Beberapa waktu lalu, dalam memenuhi undangan Hong Kong Trade Development Council untuk Centrestage Asia Fashion Spotlight 2019, Luxina saya juga mendapat kesempatan menghadiri talk show Meet The Visionaires. Yang membuat talk show ini menarik adalah tamu pembicara yang hadir, Mihara Yasuhiro, desainer yang awalnya adalah desainer sepatu.
Mihara Yasuhiro adalah desainer Jepang kelahiran Nagasaki yang lebih banyak dikenal dengan kolaborasinya bersama sepatu Puma sejak tahun 2000. Mihara yang dulunya mengenyam pendidikan seni rupa, sangat tertarik dengan sepatu. Setelah ia berhenti bekerja dari Issey Miyake, maka ia berkonsentrasi membuat label sepatu atas namanya. Yang kemudian diikuti dengan koleksi pakaian siap pakai dan dipresentasikan pertama kali di Milan Fashion Week pada tahun 1997.
Sejak itu, Mihara-San, mulai diperhitungkan namanya dalam lingkungan fashion, apalagi setelah tiga tahun peluncuran pakaian siap pakai tersebut, ia memindahkan show presentasinya ke Paris. Mihara Yasuhiro bisa dikatakan salah satu desainer cult beraliran street-wear sebelum street wear menjadi demam seperti saat ini.
Koleksinya selalu tidak biasa dan disukai kaum hipster. Karena tidak pasaran dan tidak dimengerti oleh setiap orang apalagi kaum pencinta barang bermerek mega-brand internasional. Mihara yang pernah tinggal di Los Angeles ini mengatakan bahwa inspirasinya bisa datang darimana saja. “Darimana saja, tapi paling banyak datang dari jalanan, gaya individual pemain skate board dan pengalaman karena kebutuhan”, ucapnya. “Seringanya adalah disaat saya ingin mencari sesuatu dengan fungsi ganda atau multifungsi, pasti sulit ditemukan, maka dari situ muncul inspirasi dalam menciptakan koleksi” tambah Mihara.
Pada kesempatan talk show tersebut, Mihara membeberkan kesukaannya pada patung-patung figur monster yang tidak biasa. Bahkan menciptakan suara dan memberi nama pada patung-patung tersebut. Sungguh hobi yang tidak terduga dari pria yang suka mengoleksi sepatu.
Foto dok. HKTDC