Sejujurnya, setelah menonton fashion show Celine menswear spring/ summer 2020 karya Hedi Slimane, yang berlangsung tadi malam, 23 Juni, di Paris, saya seperti merasa baru melihat pabrik manusia dengan produk yang sama semua. Seperti manusia yang di kloning hanya dengan model rambut yang berbeda.
Tapi ini adalah strategi Hedi Slimane dalam menghilangkan citra lama Celine. Image model pria dengan tampilan wajah, cara jalan dan berkacamata hitam yang sama semua ini, akan menempel di kepala orang yang menontonnya dalam waktu yang cukup lama. Bahkan selamanya. Kalau saya bilang, Mick Jagger kembar seribu.
Sementara koleksi yang disuguhkan adalah variasi gaya 70-an dengan rambut gondrong dan kacamata hitam aviator. Semua model bertubuh kurus dan memakai celana bell-bottom dengan pinggang sedikit tinggi dan bagian inseam yang ketat. Sehingga bahkan, saking ketatnya, beberapa model menampakan tonjolan pada bagian selangkangan. Yang mungkin ini juga bagian dari yang diinginkan Hedi. Karena Hedi juga turun tangan sebagai fashion stylist untuk koleksi ini.
Padu padan kemeja, jaket bomber, stelan jas, biker jaket dan blouson semua dibuat skinny tapi tidak ketat. Karena postur model yg kurus maka bagi mereka outfit ini tidak terlihat ketat. Hanya skinny saja. Rata-rata memakai tiga potong pakaian seperti celana, t-shirt dan jaket atau celana, kemeja kerah lebar dan celana. Satu look dengan cape hitam berbordir emas dibagian tepi. Potongan per potongan dari setiap look (kemeja, celana, jaket bomber, safari, blouson, trench coat) adalah potongan dengan pola sederhana. Jadi mudah untuk dipakai. Apalagi untuk pria yang sangat menyukai karakter 70-an ini.
Model berkulit hitam sebanyak tiga orang dan berwajah oriental satu orang, sisanya adalah model kulit putih kaukasia dari 51 total look yang diperagakan. Yang spesial dari show ini? Lagu yang dimainkan saat show. Lagu ini ditulis, composed dan rekam oleh Bodega khusus untuk show Celine men’s spring/ summer 2020.