Ini bukan tulisan saya yang pertama tentang Pitti Uomo Florence. Tapi saya tidak (akan) pernah bosan menulis hal ini sampai kapanpun. Bagi saya, Pitti Uomo memiliki energy yang begitu kuat dalam hal fashion dan memiliki kontribusi yang besar dalam evolusi fashion pria.
Pitti Uomo 96 edisi spring/ summer 2020 yang berlangsung dari 11 – 14 Juni kali ini sebenarnya tidak banyak berbeda dari edisi sebelumnya. Hanya tema yang berbeda sehingga masing-masing eksibitor bisa menentukan akan membawa apa untuk dijual. Ini adalah Pitti Uomo ke 96 kali sejak pertama kali diadakan pada tahun 1972 di Florence, Italy. Trend fashion pria disini bergulir setiap musim panas dan musim dingin. Bahkan jauh sebelum Milan menjadi kota mode, Florence sudah menjadi kota mode secara organik dengan sendirinya.
Ketertarikan ini membuat saya berpikir, karena eksibitor dan buyers yang datang di dominasi oleh pria. 90% adalah pria. Dan mereka melakukan bisnis. Bisnis fashion dan gaya hidup pria. Mereka begitu fasih berbicara fabric, pola, lining, suit, aksesoris, kombinasi warna, desain hingga trend. Mereka juga fasih dalam berpakaian sesuai genre dan style personal. Mereka mengerti style Gatsby, Preppy, street style, sartorial, grunge, 70’s, 80’s, Edwardian, Victorian, dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki karakter berbeda. Tidak ingin terlihat sama. Sangat berbeda dengan yang terjadi di Indonesia.
Mereka berbicara bisnis dengan nilai jutaan dollar. Bicara kulit sepatu yang harganya 100 Euro atau 200 Euro percentimeter, atau bicara selembar stelan jas dengan material water reppalent yang siap di pesan oleh buyer di musim mendatang. Mereka ini adalah pria sejati yang dengan lancar berbicara soal fashion tanpa merasa fashion adalah hanya untuk wanita.
Interaksi ini sangat menarik bagi saya dan ini yang membuat saya tidak akan bosan menulis tentang Pitti Uomo. Disini saya berkenalan dan mendapat teman yang memiliki interest yang sama dengan saya. Kami berbahasa dalam bahasa yang sama, bahasa fashion. Saya bisa bertemu dengan Scott Schuman sang fotografer street fashion pertama. Saya bertemu dengan orang-orang penting di industri yang memilki reputasi global. Banyak sekali pelajaran yang saya ambil setiap perjalan ke Pitti Uomo di Florence ini. Interaksi dan belajar.
Foto dok. PittiImmagine