Salah satu gelaran fashion bergengsi di Jogjakarta kembali digelar di Ambarrukmo Plaza. Jogja Fashion Festival 2019 telah memasuki tahun ke-7, dan tahun ini berlangsung pada 8 – 10 Maret 2019.
Gelaran yang merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-13 Ambarrukmo Plaza ini mengambil tema “Unbeatable” dan menampilkan 71 desainer lokal, termasuk beberapa desainer tamu yang telah dikenal di Indonesia.
Koleksi purana malam itu mampu mencuri perhatian banyak orang lewat print songket Palembang.
Menurut Surya Ananta, General Manager Ambarrukmo Plaza, Jogja Fashion Festival merupakan bentuk komitmen Ambarrukmo Plaza dalam mendukung desainer lokal sekaligus mengangkat keindahan wastra Nusantara.
Hari pertama JFF 2019 dibuka dengan parade koleksi Pattern & Fabric dari 12 desainer. Busana dari kain dengan berbagai motif yang kreatif ditampilkan oleh para desainer, mulai dari koleksi urban hingga hijab tampak mewarnai panggung runway.
Beberapa desainer yang membuka sesi pertama ini di antaranya adalah Prasojo by Rani yang menampilkan koleksi-koleksinya yang pernah ditampilkan pada London Fashion Week untuk Autumn/Winter 2019, lalu Gee Batik by Sugeng Waskito, Anis Saskia, Uzy Fauziah, dan desainer tamu Defrico Audy.
Defrico Audy menampilkan gaun malam dengan dominasi warna ungu yang diberi detil print motif etnik.
Pada sesi kedua, parade busana Ethnic menyajikan koleksi busana ready to wear dengan sentuhan kain tradisonal. Berkaitan dengan sub-tema tersebut, Surya Ananta mengatakan, “Walau Jogjakarta identik dengan kain lurik, namun kami ingin menampilkan keindahan kain tradisional lainnya, seperti songket.”
Nonita Respati, desainer sekaligus CEO dari label fashion Purana, merasa tertantang untuk menyajikan songket sebagai koleksinya. “Kali ini saya menggunakan bahan songket namun yang print, kalau kami menggunakan songket asli, maka cost nya akan lebih tinggi. Bagi saya akan lebih visible dan saleable bila menggunakan print. Motif songket yang saya gunakan berasal dari songket Palembang.”
Rani dengan labelnya Prasojo menampilkan koleksi autumn/winter yang pernah ia presentasikan di London Fashion Week.
Purana menampilkan delapan look yang fresh dan inovatif. Menurut Nonita, ia ingin menghadirkan tampilan yang bisa memberikan multifungsi bagi pemakainya, di mana satu busana dapat menampilkan dua gaya, seperti sebuah dress yang bisa dilepas lalu digunakan sebagai outter.
Sebagai penutup acara pada hari pertama JFF, koleksi Purana pun sukses mencuri perhatian banyak orang. Selain Purana, sesi kedua JFF malam itu dimeriahkan pula dengan koleksi 11 desainer lainnya, di antaranya Melinda Angelica, Anunk Aqeela, Laila Ayu, dan Riesna Dewi.