Dewan juri terdengar satu suara ketika memilih Putroh Ramadhan sebagai juara pertama Modest Fashion Project MOFP 2020 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Putroh memberikan ide yang cemerlang, palet warna yang berwibawa, dan eksekusi yang rapi. Putroh mengangkat wastra dari Sumba sebagai primadona rancangan dan sedikit wastra Tapis dari Lampung sebagai aksen, unsur-unsur wastra yang dekat dengan kesan seremonial ini ia desain menjadi rancangan yang berjiwa muda, bergaya romantic hippie. Sepotong blus memiliki lengan berbentuk puff dengan teknik lipat pada pangkal bahu menggelembung cantik, pada bagian dada ia tambahkan aksen anyaman berwarna kontras, blus ini dikenakan dengan celana panjang berdetail saku bergelayut di pinggul dari bahan tenun Sumba. Berbagai pilihan jaket tailored, menggunakan bahan tenun Sumba pada bagian punggung. Putroh tidak membuat tenun Sumba menjadi celana panjang atau rok, karena itu akan sama saja dengan desain awam yang selalu membuat wastra langsung sebagai celana panjang dan rok. Strategi Putroh ini menambahkan nilai lebih pada koleksi yang ia buat.
Dari Tanjung Raja, Sumatra Selatan ke Pentas Fashion
“Perasaan saya senang dan bangga, kerja keras saya terbayarkan dan harapan kedepannya bisa bikin baju yg lebih keren lagi dan lebih dikenal masyakarat luas, dan bisa show di luar negeri,” ujar Putroh kepada Luxina. Putroh lahir di Tanjung Raja, Sumatra Selatan, 27 Februari 1995. Ia menyelesaikan kuliah di Universitas Negeri Semarang Jurusan Tata Busana, dan mendapat Busana Terbaik pada presentasi Tugas Akhir kelulusan di tahun 2015. Setelah lulus Putroh menerapkan ilmu Tata Busana sembari juga mengikuti sejumlah lomba. Ia pernah meraih juara 2 di Fashion Design Contest Jogja Fashion Week 2017, dan juara 3 di IYFDC Indonesia Fashion Week 2017. “Sejak kuliah saya memang sudah concern tentang teknik dan jahitan, sehingga saya terus memperhatikan dan belajar tentang jahitan yang rapi,” ujar Putroh lagi ketika ditanya dari mana ia bisa presisi mengeksekusi rancangannya dengan kerapihan yang prima. Ia juga mengatakan bahwa ia akan menjadi Fashion Designer yang mengangkat kain-kain Indonesia untuk lebih dikenal masyarakat luas baik dalam dan luar negeri. Saat ini Putroh sudah bekerja sebagai Assistant Fashion Designer di Denny Wirawan Studio.
Wadah Dari Pemerintah
“Kompetisi MOFP merupakan kompetisi yang kami selenggarakan untuk memberikan wadah dan panggung bagi para desainer fashion muslim. Kami menyadari bahwa dalam pengembangan industri fashion muslim, peran desainer sangat penting untuk memberikan warna serta inovasi baru dalam pengembangan produk fashion muslim di Indonesia.” ujar Direktur Jendral IKMA, Ibu Gati Wibawaningsih. “Diharapkan para desainer dari kompetisi MOFP ini kelak akan menjadi desainer fashion yang juga dapat berkarya di kancah dunia mempromosikan potensi industri fashion Indonesia.” Untuk menyaring semua partisipan MOFP2020 yang mengirimkan karya, Dirjen IKMA merangkul dewan juri yang terdiri dari Rudy Chandra (Fashion Designer), Nita Seno Adji (Fashion Designer), Widhi Budimulia (Fashion Designer), Dewi Assa’ad (Fashion & Wastra Activator), Richard Kaunang (Fashion Business Program Director LaSalle Colege Jakarta), E. Ratna Utarianingrum (Direktur Industri Kecil & Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka), dan Syahmedi Dean (Editorial Director Luxina.ID)
Foto: Kemenperin