Dalam pameran arsitektur dan konstruksi terbesar di Indonesia, IndoBuildTech 2024, yang diadakan di kawasan ICE BSD City beberapa waktu lalu, berbagai jenama arsitektur, konstruksi, dan interior berkumpul. Namun, booth TACO yang didominasi warna coklat dan tanaman hijau langsung menarik perhatian. Kolaborasi kreatif tanpa batas antara Kezia Karin dan TACO berhasil tercermin dalam booth ini yang menawarkan pengalaman menarik nan juga menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Di dunia interior desain, Kezia bukanlah nama yang asing. Desainer interior yang telah berkiprah hampir dua dekade ini mengaku tidak membatasi diri dengan satu gaya desain tertentu.
“Karakter desain kami selalu berubah-ubah dan kalau bisa, orang tidak mengenali itu sebagai karya saya,” ungkapnya. Filosofi ini mencerminkan Kezia yang selalu ingin mendorong batas kreativitasnya dan menciptakan sesuatu yang baru setiap waktu dan membuat setiap proyeknya terasa segar dan tidak terikat pada satu pakem.
Bagi Kezia, esensi dari desain bukan sekadar memenuhi selera pribadi, melainkan ia lebih berfokus pada kualitas dan cara desain tersebut berfungsi dengan baik. “Bagus itu luas, tidak harus sesuai dengan selera saya. Jika sesuatu terlihat bagus dan berfungsi baik, itu yang terpenting,” ujar Kezia.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian besar Kezia adalah cara desain dan budaya bisa berjalan secara beriringan. Dalam banyak karyanya, ia berusaha mengangkat elemen budaya Indonesia ke dalam konteks yang modern. Menurutnya, desain yang memiliki akar budaya lebih bermakna dan tak sekadar mengikuti tren.
Perjalanan Karir Kezia Karin
Kecintaan Kezia pada arsitektur dan interior terbentuk sejak dini berkat profesi kedua orang tuanya yang merupakan arsitek. Ia pun melanjutkan studi di bidang desain interior dan mantap memilih karier di dunia ini, hingga mendirikan studio sendiri, Kezia Karin Studio.
Di awal perjalanannya, termasuk ketika merintis studionya, Kezia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari dicap terlalu idealis hingga merasakan pekerjaannya dianggap remeh. Namun, ia tetap fokus berkarya dan terus mengembangkan studionya sampai seperti sekarang.
Tidak hanya berhasil di dalam negeri, tetapi Kezia juga telah mendapatkan pengakuan internasional. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah dinobatkan sebagai “Designer of the Year” oleh Asia-Pacific Space Designers Association (APSDA). Meski penuh dengan tantangan, Kezia selalu termotivasi untuk terus mendorong batas-batas kreativitas dan menginspirasi desainer muda untuk tidak takut bereksperimen.