Apa yang terlihat sering membuat ingin segera dimiliki, ini memang kondisi perasaan alamiah manusia yang dikenal dengan nama ‘desire’. Hal ini berlawanan dengan business model industri fashion pada umumnya. Baju yang ditampilkan di fashion show, di depan mata banyak tamu, belum tentu bisa langsung dibeli.
Namun badai digital melahirkan revolusi dalam industri fashion. Label Burberry di London bulan September 2016 telah memulai strategi see-now-buy-now, setelah fashion show, semua baju-baju bisa langsung beli.
Di Indonesia see-now-buy-now selalu dikibarkan oleh Made-Ind dari Argo Apparel Group. Melinda Babyana, CEO dari Argo Apparel, memulai konsep berjualan ini dari lingkaran pergaulannya yang memang pengguna dan pecinta fashion. Kemudian ia membawanya ke level yang lebih serius dengan menggelar pop up store, luncheon dengan wartawan fashion, dan presentasi fashion show yang dilanjutkan dengan ‘ayo mari langsung dibeli’.
Pada presentasi terbaru Argo Apparel membawa tiga label Indonesia untuk melakukan collabo koleksi Spring/Summer 2018. Mereka adalah Rinda Salmun, Anthony Tandiyono, dan Wilsen Willim. Presentasi di gelar di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. Namun see-now-buy-now di event ini sepertinya berubah lebih advance lagi karena social circle yang hadir tampak sudah memakai baju yang dipresentasikan, dengan kata lain: sudah dibeli duluan. Hm, see-now-buy-now berubah menjadi buy-now-see-you-later.
Foto: dok. Argo Apparel