Compact car, bagi Mercedes Benz, bukan hanya sekedar mobil ringkas, lincah di area padat kendaraan dan memberikan kenyamanan menyetir. Melihat kebutuhan tersebut ditambah besarnya pasar millennial yang sadar gaya, Mercedes menawarkan “the next level” compact car dengan bentuk baru, sedan, yaitu Mercedes Benz A200 class compact sedan.
Sebenarnya mobil ini diluncurkan pada November 2019 lalu. Tapi kesempatan menjajal kekuatan lain dari mobil ini baru saya rasakan saat menyetir A200 ini ke Semarang dari Jakarta minggu lalu. Rute sepanjang hampir 500 km Jakarta – Semarang lewat jalur Utara pulau Jawa saya habiskan memakan waktu kurang dari 8 jam perjalanan, termasuk tiga kali berhenti untuk istirahat. Bisa dikatakan total waktu menyetir kurang lebih 6 jam 30 menit.
Sepanjang perjalanan, dimulai dari tol layang baru Cikampek, yang cukup bumpy, mobil ini memberikan sensasi “bumpy” yang berbeda kalau berada diatasnya. Terutama kalau dalam kecepetan tinggi, bila diumpamakan seperti sedang berdansa dalam irama jazz. Dansa dengan gerakan yang lambat. Sistem suspensi yang bekerja begitu dinamis dengan shock breaker, meninggalkan getaran yang sangat halus tapi tak berjejak. Dan ini terjadi dengan konsisten sepanjang perjalan.
Satu pengalaman paling menarik selama perjalanan adalah ketika saya harus menginjak rem mendadak. Dan ini terjadi sebanyak dua kali. Walaupun mobil ini dalam format compact car kelas A, tapi seri ini juga memiliki fitur Active Brake Assist yang sudah ada pada sedan S class sebelumnya. Dan ini merupakan fitur standar dari A200 compact sedan. Active Brake Assist adalah sebuah sistem pengereman yang dikembangkan Mercedes Benz untuk membantu pengereman maksimal disaat pengendara tidak mampu menginjak pedal rem dengan maksimal. Sebagai simulasinya adalah pengalaman saya tersebut. Dalam kecepatan tinggi saya harus pindah jalur ke kiri untuk memberikan mobil yang akan lewat di kanan, tapi ternyata disaat saya pindah jalur, sudah terlalu dekat dengan mobil di depan dan orange cone yang menutup sebagian jalan. Dan saat itu saya menginjak rem mendadak dan seketika kecepatan menjadi stabil dibawah 30 km/ jam. Sebelumnya saya dalam kecepatan diatas 120 km/ jam.
Ya tentu saja bukan hanya ini menjadi kekuatan utama A200, masih ada lagi yang lain seperti fitur say Hi Mercedes yang bisa membantu kenyaman saat nyetir serta personalise sistem navigasi sesuai pemilik mobil. Mulai dari konfigurasi tempat duduk yang bisa seakan-akan “memijat”, kebiasaan sehari-hari pengendara yang bisa dibaca oleh mobil ini, sampai panel dashboard bak tablet pintar dengan sentuhan jari. Kalau parking assist mungkin sudah banyak yang tahu, karena ini juga sudah menjadi standar di beberapa seri Mercedes Benz.
Mobil sedan compact pertama dari Mercedes Benz bisa dikatakan sebagai city car yang juga family car yang juga bisa mengakomodasi perjalanan jauh. Jadi membuatnya sangat fleksibel, untuk dipakai kapan saja. Biasa formal dan kasual kalau dalam dunia fashion. Bentuk sedan dihadirkan untuk memberikan pilihan pasar, selain itu bentuk sedan, tentu saja lebih gaya dan fotogenik.
Baca disini untuk artikel A200 Mercedes Benz compact sedan.
Foto dok. Mercedes Benz Indonesia