Dari Paris Men’s Fashion Week spring/ summer 2023, ada tujuh desainer yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya tapi memiliki desain dan koleksi yang cukup menjanjikan. Kelimanya merupakan nama-nama yang tidak asing lagi di Paris, walau mereka juga bukan tergolong dalam kategori desainer/ jenama baru, tapi mungkin masih asing di Indonesia. Apa saja?
AMI Paris
Kalau pernah melihat t-shirt dengan logo hati berwarna merah dengan huruf A kapital di bawahnya, itu adalah jenama ini. AMI Paris dengan desainer Alexandre Mattiusi mampu menerjemahkan gaya Parisian (pria dan wanita) sehari-hari ke dalam koleksi runway yang lebih tertata dan sleek tanpa kehilangan sentuhan sloppy khas orang-orang Paris.
AMIRI
Desainer jenama ini, Mike Amiri, adalah nominasi dari Swarovski Award untuk Emerging Talent CFDA Fashion Awards tahun 2018. Desainnya merupakan karakter dari pria masa kini dengan finishing luxury dan selalu bermain dengan berbagai jenis material. Amiri memahami sekali potongan-potongan pakaian yang membuat penampilan terlihat mahal, walau sebenarnya yang merupakan pola dasar pakaian pria, tapi dengan kekuatan permainan bahan dan warna, koleksi sebaiknya jangan dilewatkan.
Lukhanyo Mdingi
Jenama dari Afrika Selatan ini didirikan pada tahun 2016 oleh Lukhanyo Mdingi. Koleksinya dibuat dengan desain yang cermat dengan ketulusan karena label ini selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan artisan lokal Afrika. Lukhanyo sendiri pernah berpartisipasi di Pitti Uomo Florence, dan menarik perhatian komite British Fashion Council dan CFDA di pekan mode pria New York.
Pigalle Paris
Pigalle adalah jenama yang sudah memiliki nama besar di Paris, dan berdiri sejak tahun 2008. Namun di Indonesia jenama ini mungkin belum cukup populer dan tidak banyak dicari karena masih lebih memilih jenama-jenama Paris yang lebih berumur dan mainstream. Pigalle sendiri memiliki ciri khas desain yang sangat muda dengan suntikan-suntikan gaya sporty yang diolah lebih chic serta sentuhan art pada motif , permainan pola dan material.
Feng Chen Wang
Desainer yang lahir di Cina dan berbasis di London ini pernah menjadi finalis dari International Woolmark Prize. Ia mendeskripsikan desainnya sebagai estetika modern di masa depan dan bisa dikatakan sangat berkarakter. Untuk spring/ summer 2023 mendatang, ia mengeluarkan koleksi pria yang dibuat secara tailoring dengan sangat rapi.
Craig Green
Walau berbasis di London, Craig Green yang selalu menuntaskan presentasinya di Paris ini, sudah sangat sering mejadi kolaborator untuk berbagai jenama besar seperti Adidas dan Moncler. Desain pakaiannya sangat unik dan avant garde, but somehow membuat orang yang melihatnya berani untuk bereksperimen dengan pakaian. Craig sangat kuat dengan permainan pola, warna serta volume sehingga membuat koleksi sangat berbeda dengan pakaian pria umumnya.
Henrik Vibskov
Desainer yang lulus dari Central Saint Martins College of Art and Design, London, pada tahun 2001 ini resmi berdiri dengan jenama namanya sendiri di tahun yang sama. Namun ia tidak hanya dikenal sebagai fashion desainer saja, tapi juga sebagai pemusik, kurator dan seniman, terutama di mana ia berbasis, Swedia. Yang mana ini sangat berpengaruh besar pada desainnya yang beraliran multidisiplin serta bersilangan dengan berbagai media seni.